AS dan Cina Lanjutkan Negosiasi, Ini 2 Pernyataan Penting Trump

Minggu, 30 Juni 2019 15:06 WIB

Presiden Cina Xi Jinping saat acara makan siang bersama dengan Presiden Donald Trump setelah pertemuan KTT G20 di Buenos Aires, Argentina, 1 Desember 2018. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggelar konferensi pers usai penutupan KTT G20 di Osaka, Jepang. Dalam konferensi persnya, Trump mengatakan bahwa dia akan melanjutkan negosiasi terkait perang dagang dengan Presiden Cina Xi Jinping.

Baca: Perang Dagang, Trump dan Xi Jinping Sepakat Lanjutkan Negosiasi

Dalam konferensi persnya, Trump mengapresiasi pertemuan dengan Presiden Xi Jinping dalam KTT G20. "Minimal pertemuan itu akan produktif. Kami akan melihat apa yang kemudian akan terjadi dan apa yang bisa dihasilkan," kata Trump seperti dikutip Reuters, pada Ahad, 30 Juni 2019.

Adapun, Trump mengatakan dua hal penting terkait kondisi dan kelanjutan perang dagang antara Cina dan AS. Berikut kedua pernyataan penting Trump:

1. Penundaan Tarif Tambahan bagi Cina

Advertising
Advertising

Dalam konferensi persnya, Trump menjanjikan untuk sementara tidak akan menaikkan tarif tambahan bagi produk dari Cina. Dia mengatakan pemerintah AS saat ini masih memiliki potensi untuk menaikkan tarif dan pajak tambahan senilai US$ 350 miiliar.

"Saya berjanji untuk sementara waktu tidak akan menaikkan tarif tambahan untuk Cina. Kami akan bekerja lagi dengan Cina yang mana pernah kami tinggalkan, untuk melihat masih akan ada kesepakatan," kata Trump dalam pidato konferensi persnya di Osaka, Jepang.

Kendati demikian, Trump melanjutkan, pemerintahanya tidak akan menghapus pengenaan tarif yang telah dilakukan. Adapun pada akhir 2018, pemerintahan Trump telah memutuskan untuk menaikkan biaya tarif tambahan senilai US$ 250 miliar kepada Cina.

2. Penjualan Produk AS kepada Huawei

Dalam konferensi persnya, Trump juga menyatakan kesepakatan terkait Huawei. Dia mengatakan pemerintahan AS bakal memberikan izin perusahaan AS untuk menjual produknya kepada Huawei.

Menurut Trump, keputusan ini dilakukan supaya perusahaan AS bisa tetap beroperasi. Dia menyebut keputusan ini sangat rumit karena menyangkut teknologi tinggi yang hanya bisa diproduksi oleh AS.

"Saya katakan tidak apa-apa, kami akan menjual terus produk tersebut," kata Trump dalam konferensi persnya saat penutupan pertemuan di Osaka.

Adapun sebelumnya intelijen AS melihat produk Huwaei sebagai salah satu ancaman nasional. Karena itu, direktur dari 6 badan intelijen utama Amerika Serikat mengimbau warga AS untuk tidak menggunakan produk atau layanan ponsel pintar dari perusahaan Cina, Huawei dan ZTT.

Baca: Trump Ancam Tarif Mahal, Vietnam Janji Tambah Impor LNG dari AS

Imbauan ini menyusul dugaan ponsel pintar produk perusahaan teknologi Cina itu memiliki perangkat yang mampu mencuri informasi tanpa terdeteksi. "Ini adalah tantangan yang saya pikir akan terus meningkat. Anda perlu keras pada perusahaan seperti ini, "kata Kepala NSA, Michael Rogers, seperti dilansir Asia Correspondent pada 26 Februari 2018.

Simak berita lainnya terkait Trump di Tempo.co.

Berita terkait

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

3 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

12 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

13 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

17 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

4 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

15 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

16 hari lalu

Luhut Jamin Hubungan Indonesia-Cina Makin Mesra di Pemerintahan Berikutnya

Luhut menjamin hubungan Indonesia-Cina akan semakin kuat pada periode pemerintahan berikutnya. Ada beberapa proyek kerjasama yang akan dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

18 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya