Harga Ayam Anjlok, Sultan HB X: Jangan Dijual Kalau Terlalu Murah

Kamis, 27 Juni 2019 14:07 WIB

Sri Sultan Hamengkubuwono X memberikan keterangan soal habis masa jabatannya dan status pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulonprogo, Yogyakarta, Rabu, 14 September 2017. ISTMAN MPD

TEMPO.CO, Jakarta- Gubernur DIY Sri Sultan angkat bicara terkait anjloknya harga jual ayam hidup di Yogyakarta yang kemudian berbuntut protes peternak lewat aksi bagi-bagi ayam gratis pada Rabu, 26 Juni 2019 lalu.

Kalangan peternak sebelumnya merasa rugi karena harga jual ayam hidup dari pedagang hanya Rp 7.000 - 8.000 per kilogram. Padahal harga daging di pasar selalu di atas Rp 25 ribu per kilogram. “Kalau (harga jual) terlalu murah ya jangan mau,” ujar Sultan di Komplek Kantor Gubernur DIY di Kepatihan Kamis 27 Juni 2019.

BACA: Harga Ayam Anjlok, Pengusaha Diminta Optimalkan Cold Storage

Sultan menuturkan masuk akal jika pedagang protes dengan harga jual ayam hidup yang terlampau rendah itu. Namun ia juga menuturkan harga jual ayam rendah itu bisa juga tak masuk akal jika ada pengaruh faktor lain. Misalnya karena over supply karena pasokan luar daerah.

“Kalau faktor pasokan ayam yang over supply belum tentu (jadi pengaruh anjloknya harga), terlebih untuk jenis ayam kampung, itu kan kasusnya hanya untuk ayam buras,” ujarnya.

Advertising
Advertising

BACA: Langkah Peternak Yogya Setelah Bagikan Ribuan Ayam Gratis

Sultan pun menuturkan, sulit bagi pemerintah DIY kemudian membuat kebijakan pembatasan pasokan ayam dari daerah luar dengan alasan mengurangi over supply dan menstabilkan harga jual ayam. “Seperti distribusi sapi, sulit untuk membatasi pasokan dari luar seperti itu, yang penting bagaimana mengawasinya saja,” ujarnya.

Sultan menuturkan kondisi peternak ayam diakui kerap pada pada posisi yang sulit. Dalam arti seringkali peternak mengalami keterbatasan modal untuk perputaran bisnis dan juga akses yang terbatas.

Sultan mencontohkan pada waktu peternak membeli anakan ayam dengan jumlah 100 ekor, saat panen jumlahnya selalu berkurang karena yang mati sebanyak 10-15 persen. Sehingga tidak bisa panen penuh.

“Kondisi ini terus terjadi karena peternak mengandalkan satu distributor saat beli anakan, terus saat jual telur juga distributor sama, juga saat jual ayam hidup satu distributor,” ujarnya.

Ketua Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta Hari Wibowo menuturkan pihaknya terpaksa akan masih tetap melakukan aktivitas menjual ayam hidup dengan harga rendah meski kondisinya merugi. “Setelah bagi bagi ayam gratis sebanyak 6.500 ekor kemarin, stok ayam di kandang masih banyak, dua sampai tiga minggu diperkirakan belum habis,” ujarnya.

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

5 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

7 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

11 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

20 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

21 hari lalu

Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

24 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

34 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Tak Beri Wejangan Khusus soal Kemenangan Prabowo-Gibran, Sultan HB X: Semoga Sukses Jalankan Tugas

47 hari lalu

Tak Beri Wejangan Khusus soal Kemenangan Prabowo-Gibran, Sultan HB X: Semoga Sukses Jalankan Tugas

Gubernur DIY Sultan HB X turut memberi selamat kepada Prabowo-Gibran atas kemenangan pemilu presiden 2024.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Harga Telur, Ayam, dan Daging Secara Historis Selalu Naik Menjelang Idul Fitri

4 Maret 2024

BPS Sebut Harga Telur, Ayam, dan Daging Secara Historis Selalu Naik Menjelang Idul Fitri

BPS sebut harga telur ayam, daging ayam, dan daging sapi secara historis selalu berada di 10 besar komoditas pemberi andil inflasi saat momen Lebaran.

Baca Selengkapnya

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

3 Maret 2024

Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.

Baca Selengkapnya