TEMPO.CO, Jakarta - PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo menargetkan perolehan premi Rp 6,2 triliun pada tahun ini, didorong pengembangan kanal digital yang menyasar segmen generasi langgas atau milenial.

Baca juga: Jasindo Jadi Penanggung Tunggal Proyek Tol Becakayu

"Yang akan banyak dijual di mobile apps itu bukan yang seperti sekarang ini [dijual secara konvensional], tapi asuransi perjalanan, personal accident, seperti itu akan banyak. Tanpa kita sadari orang yang muda itu sudah lebih banyak kebutuhannya," ujar Direktur Utama Jasindo Edie Rizliyanto saat ditemui usai perayaan ulang tahun ke-46 Jasindo pada Rabu, 26 Juni 2019.

Edie menjelaskan pihaknya mematok pertumbuhan premi double digit pada tahun ini seiring membaiknya kondisi pasar. Target tersebut tercatat meningkat 10,5 persen dibandingkan dengan premi sepanjang 2018 senilai Rp 5,61 triliun.

Hingga Maret 2019, berdasarkan laporan keuangan Q1 2019, Jasindo telah mengumpulkan premi sebesar Rp 782,5 miliar. Jumlah tersebut tercatat menurun 5,9 persen (quartal to quartal/q-to-q) dibandingkan dengan Q1 2018 senilai Rp 831,6 miliar.

Edie menjelaskan, untuk menggenjot perolehan premi, pihaknya akan mendorong penggarapan segmen generasi langgas melalui kanal digital. Menurut dia, pihaknya sedang mengembangkan aplikasi mobile yang diproyeksikan untuk segera rampung.

Dia menjelaskan, lini bisnis andalan Jasindo seperti asuransi kendaraan bermotor dan properti akan turut dipasarkan di kanal digital, meskipun fokus utama pemasaran di kanal tersebut adalah asuransi perjalanan dan personal accident.

Menurut Edie, segmen generasi langgas merupakan pasar yang potensial dan harus digarap dengan optimal. Terus bertambahnya konsumen generasi langgas, juga pada internal Jasindo, membuat produk asuransi untuk segmen tersebut harus terus dikembangkan.

"Sekitar 60 persen karyawan Jasindo adalah generasi milenial," ujar Edie.

BISNIS