BI Cermati Mata Uang Digital Libra yang Akan Dirilis Facebook

Rabu, 26 Juni 2019 21:37 WIB

Mata uang digital Libra diumumkan Facebook. Kredit: Techcrunch

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Juda Agung mengatakan BI sedang mencermati mata uang digital Libra yang akan dirilis Facebook.

Baca juga: Mengenal Libra, Mata Uang Digital 2020 dari Facebook

"Kami Bank Indonesia tentu saha terus mencermati, karena ini kan belum keluar, baru di-announced. Kalau tidak salah kuartal I tahun depan dirilis," kata Juda dalam diskusi mengenai kebijakan makroprudensial di Grand Indonesia, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2019.

Menurut Juda, Libra dengan bitcoin didukung oleh aset-aset yang high class, seperti emas atau US Treasury dan sebagainya.

"Kami akan lihat apakah ini sebuah mata uang asing, seperti dolar. Ini masih terus kami cermati," kata Juda.

Tapi posisi BI saat ini, kata dia, bahwa mata uang yang sah untuk transaksi di dalam negeri adalah rupiah.

Dia mengatakan dua tahun lalu BI melarang bitcoin sebagai alat transaksi, begitu juga dengan beberapa negara. Pelarangan itu, karena tidak jelas dasar hukum atau underlying-nya. Kedua, karena banyak unsur spekulasinya, apalagi jumlahnya semakin lama semakin terbatas.

CEO Facebook Mark Zuckerberg pada akun pribadinya, Selasa, 18 Juni 2019 mengatakan, mata uang digital akan segera bertambah satu seiring dengan kehadiran Libra. Mata uang digital buatan Facebook yang sedang dipersiapkan kehadirannya pada 2020 mendatang.

Dilansir dari www.worldatlas.com, dunia saat ini memiliki 180 mata uang yang digunakan di 195 negara. Jumlah tersebut belum termasuk dengan mata uang digital yang kabarnya jumlahnya mencapai lebih dari 1.000. Libra nantinya akan dapat digunakan oleh semua orang guna kepentingan finansial mereka. Hal tersebut dimungkinkan karena Libra sendiri dibangun dengan blockchain dan bersifat open source.

“Kami berharap untuk menawarkan lebih banyak layanan untuk orang-orang dan bisnis -- seperti membayar tagihan, membeli kopi dengan scan kode, atau naik transit publik lokal tanpa perlu membawa uang tunai atau metro pass,” tulis Zuckerberg.

Libra sendiri direncanakan akan menjadi mata uang yang stabil karena didukung oleh adanya cadangan aset nyata yang bunganya akan digunakan untuk berbagai kepentingan mulai dari memastikan bahwa biaya transfer rendah, hingga membayar deviden kepada para investor, dan bursa untuk melakukan jual beli Libra. Berbeda dengan uang digital lain yang memiliki grafik naik turun yang drastis karena berdasarkan ekspektasi.

WORLDATLAS |FACEBOOK | LIBRA| RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya