TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah sangat yakin dapat memenangkan tender penyediaan Liquid Neutral Gas (LNG) di Cina. Selain harga yang ditawarkan dinilai bersaing, persyaratan tender juga telah terpenuhi semua. Bila berhasil, suplai gas alam cair itu akan dipasok dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tangguh, Papua. “Bagaimana saya tidak optimis, kan menterinya saya?” kata Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Purnomo Yusgiantoro pada wartawan usai rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Rabu (5/6). Syarat tender tersebut diantaranya keamanan pengiriman gas dari Indonesia ke negeri pemilik tembok raksasa itu. Selain itu, juga adanya dukungan pemerintah, yang diperlihatkan dengan kunjungan Presiden Megawati ke Beijing, beberapa waktu lalu. “Yang terpenting, harga yang kita tawarkan sangat kompetitif,” katanya sambil tersenyum. Ia tidak menyebutkan harga yang ditawarkan Indonesia. Untuk mendapatkan proyek itu, Indonesia harus bersaing dengan Australia dan Qatar. Cina dikabarkan butuh tiga juta ton per tahun. Pemerintah Australia sangat tergiur, sampai-sampai Presiden John Howard berkunjung ke Cina diantaranya untuk kepentingan itu. Indonesia sendiri juga menggeber lobi. Jauh sebelum kunjungan Presiden Megawati, tim pemerintah dimotori oleh Yusgiantoro datang ke Beijing. Lobi ini dimuluskan dengan keikutsertaan Taufik Kiemas, suami Presiden Megawati. Mei lalu mencuat isu, Indonesia kalah tender. Qatar tampil sebagai pemenang lewat Ras Laffan LNG, anak perusahaan ExxonMobil, karena memberi penawaran harga lebih rendah yakni US$ 10 sen. Sedang Indonesia disebut-sebut mengajukan US$ 3,4. Selain itu, juga ada kabar pemerintah Cina memberi pinjaman Rp US$ 400 juta dolar, yang dicetuskan saat kunjungan Presiden Megawati, sebagai kompensasi dari kegagalan itu. Tapi, semua kabar buruk tersebut ditepis Yusgiantoro. Hingga saat ini pemerintah Indonesia belum menerima pemberitahuan apa pun soal hasil tender itu. Purnomo percaya pemerintah Cina akan melaksanakan tender itu secara fair sesuai hukum dagang internasional. Ia membantah pemerintah akan mengajukan harga penawaran baru agar dapat menyabet proyek tersebut. “Kita tidak mengajukan protes apa-apa karena yakin pemerintah Cina tak akan ingkar dalam tender itu,” katanya. Bila menang, pemerintah diperkirakan akan mendapat pasokan US$ 14 miliar, dari suplai LNG selama 20 tahun ke Cina itu. (Wahyu Dhyatmika – Tempo News Room)
Berita terkait
Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa
13 menit lalu
Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa
Timnas Indonesia mendapat dukungan finansial Rp 23 miliar dari para pengusaha yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT)