LCC Diminta Pangkas Harga Tiket Pesawat, AirAsia: Sudah Murah

Jumat, 21 Juni 2019 09:16 WIB

CEO Grup AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan saat Pembukaan AirAsia Travel Fair di Kota Kasablanka Jakarta, Kamis 9 Februari 2017. Tempo/Tongam sinambela

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan maskapai penerbangan AirAsia Indonesia turut merespons langkah pemerintah yang meminta operator pesawat berongkos murah alias low cost carier atau LCC menurunkan harga tiket pesawat. CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan, selama ini perusahaannya sudah menerapkan tarif murah kendati tak didesak pemerintah.

BACA: Promo AirAsia, Tiket Pesawat Dilego Mulai Rp 41.200

"Saya rasa kalau AirAsia harganya sudah terjangkau," kata Dendy dalam pesan pendek kepada Tempo, Jumat, 21 Juni 2019.

Bahkan, kata dia, maskapai yang induk perusahaannya berada di Malaysia itu selalu menerapkan harga promo. Hal tersebut terbukti dengan diobralnya 5 juta tiket berharga murah untuk rute domestik maupun mancanegara yang ditawarkan AirAsia baru-baru ini.

Adapun terkait rencana pemerintah memberikan insentif fiskal, ia tak berkomentar. Dendy juga enggan menyampaikan kemungkinan AirAsia memangkas harga tiketnya lagi setelah pemerintah mendesak maskapai LCC membuat perubahan tarif mulai pekan depan.

Permintaan pemerintah kepada operator maskapai penerbangan LCC ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, kemarin, Kamis 20 Juni 2019. Kebijakan penurunan harga tiket penerbangan ini rencananya akan diberlakukan untuk maskapai LCC dengan jadwal penerbangan tertentu mulai pekan depan.

Darmin mengatakan pihaknya bakal mengucurkan insentif fiskal kepada sejumlah jasa dan kegiatan yang berkaitan dengan industri penerbangan. Upaya tersebut merupakan salah satu cara untuk membantu mengefisienkan biaya di sektor aviasi sehingga dapat menekan harga tiket pesawat.

BACA: Tiket Pesawat Mahal, Pemprov Riau Izin Terbang Lewat Malaysia

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan opsi tersebut merupakan langkah yang baik. "Ini adalah satu hal yang baik," ujarnya. Kebijakan terkait penyelarasan harga tiket ini menjadi topik utama dalam rapat evaluasi di Kantor Kemenko Perekonomian.

Evaluasi ditujukan untuk menilik ulang efektivitas dari kebijakan pemerintah memberlakukan peraturan penurunan tarif batas atas (TBA) harga tiket pesawat. Kebijakan itu diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 dan berlaku sejak 18 Mei 2019.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

3 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

5 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

6 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

8 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

8 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

9 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

9 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

9 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya