IHSG dan Rupiah Menguat Pasca The Fed Tahan Suku Bunga Acuan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 20 Juni 2019 09:49 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sama-sama menguat pada sesi perdagangan pagi ini, Kamis 20 Juni 2019. Penguatan ini bersamaan juga dengan pengumuman Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang memutuskan menahan besaran suku bunga acuan di kisaran 2,25-2,5 persen.

Baca juga: BI Beri Sinyal Turunkan Suku Bunga, Bagaimana Respons Perbankan?

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar Rupiah lanjut menguat 30 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.240 per dolar AS pukul 08.54 WIB. Sehari sebelumnya, Rupiah ditutup terapresiasi 56 poin atau 0,39 persen di posisi 14.270.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,17 persen atau 11,05 poin ke level 6.350,31 pada pukul 09.08 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,11 persen atau 6,75 poin di level 6.346,01. Pada perdagangan Rabu kemarin, IHSG ditutup naik tajam 1,031 persen atau 81,93 poin di level 6.339,26.

Enam dari sembilan sektor bergerak di zona hijau pagi ini, dipimpin sektor industri dasar (+1 persen) dan properti (+0,90 persen). Tiga sektor lainnya bergerak negatif, dipimpin aneka industri yang melemah 0,62 persen.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang masing-masing naik 0,93 persen dan 1,12 persen menjadi pendorong utama berlanjutnya penguatan IHSG pagi ini.

Advertising
Advertising

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyampaikan pergerakan IHSG dipengaruhi oleh keputusan suku bunga AS dan sinyal pemangkasan suku bunga oleh The Fed. The Fed, seperti yang telah diantisipasi, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya atau Fed Funds Rate (FFR), pada kisaran 2,25 persen hingga 2,5 persen.

Baca: Usai Libur Lebaran, IHSG Menguat ke Level 6.308

Otoritas moneter AS ini juga mengisyaratkan dapat melakukan pelonggaran kebijakan moneternya pada awal bulan depan di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang inflasi yang lemah.

"Secara teknikal candlestick IHSG membentuk long white body dan goldencross menembus moving average 50 mengindikasikan penguatan akan berlanjut," tulis Dennies dalam riset hariannya.

BISNIS

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

3 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

5 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya