Maskapai Asing Disebut Hanya Lirik Rute Penerbangan Favorit Turis

Kamis, 20 Juni 2019 04:26 WIB

Ilustrasi penumpang di bandara. AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Jakarta – Pengamat penerbangan, Ziva Narendra, berpendapat, tak semua rute penerbangan di Indonesia diminati oleh maskapai asing. Perusahaan-perusahaan penerbangan luar negeri lumrahnya hanya melirik rute-rute favorit turis, seperti Bali, yang potensial sebagai destinasi wisata.

Baca juga: DNI Dilonggarkan, Pengamat Sangsi Maskapai Asing Mau Masuk ke RI

“Misalnya seperti VietJet Air (maskapai asal Vietnam) kemarin membuka rute penerbangan (dari Ho Chi Minh City) ke Denpasar. Tapi apakah Balikpapan, Medan, Makassar menarik?” ujarnya dalam diskusi PasFM di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Juni 2019.

Pernyatan Ziva itu dilontarkan untuk menanggapi pro-kontra terhadap niat pemerintah melonggarkan peluang maskapai asing membangun badan usaha di Indonesia. Wacana itu mencuat setelah Presiden Joko Widodo menyampaikan kemungkinan maskapai luar negeri mengudara di pasar domestik Tanah Air, beberapa waktu lalu.

Jokowi kala itu menyampaikan bahwa upaya ini merupakan salah satu solusi untuk menurunkan harga tiket pesawat. Sebab, dengan diundangnya maskapai asing, ruang kompetisi semakin terbuka.

Ziva melanjutkan, sejatinya, persoalan maskapai asing masuk ke Indonesia bukan hanya menyoal memilih rute, tapi juga menimbang beban risiko. Misalnya berkaitan dengan beban kapital pembiayaan dan komposisi saham.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 disebutkan, perusahaan penerbangan yang akan membuka rute domestik di Indonesia mesti membuka badan usaha dengan kepemilikan saham asing maksimal hanya 49 persen. Karena itu, ujar dia, banyak pertimbangan yang mesti dikaji, baik oleh perusahaan maupun pemerintah.

Saat ini, bisnis maskapai di Indonesia hanya dikuasai oleh dua grup, yakni Lion Group dan Garuda Indonesia. Kondisi tersebut ditengarai dapat menimbulkan praktik duopoli atau kesepakatan antar-dua perusahaan untuk mengatur harga.

Ziva tak menampik masuknya maskapai asing di dalam negeri bakal menjadi opsi, meski bukan solusi satu-satunya. Sebab, makin banyak pemain, kompetisi akan kian ketat. “Semakin banyak pemain, semakin menarik, semakin jauh dari dominasi,” ucapnya.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

5 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

7 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

7 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

10 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

10 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

11 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

12 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

17 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Ditutup karena Gunung Ruang Erupsi, Maskapai Diimbau Beri Kompensasi ke Penumpang

18 hari lalu

Bandara Sam Ratulangi Ditutup karena Gunung Ruang Erupsi, Maskapai Diimbau Beri Kompensasi ke Penumpang

Maskapai diimbau untuk memberi kompensasi ke penumpang yang terimbas penutupan sementara Bandara Sam Ratulangi akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya