Maskapai Asing Masuk Indonesia, Garuda dan AirAsia Tak Gentar

Jumat, 14 Juni 2019 08:32 WIB

Sejumlah penumpang pesawat melakukan lapor diri di konter chek in Terminal 1 B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 26 Mei 2019. Memasuki H -9 Idul Fitri 1440 H banyak masyarakat yang pulang mudik lebih awal untuk menghindari harga tiket yang semakin mahal jika mendekati Lebaran. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah maskapai dalam negeri tak gentar menghadapi persaingan dengan perusahaan penerbangan asing jika pemerintah mulai melonggarkan aturan daftar negatif investasi atau DNI di sektor aviasi. Manajemen Garuda Indonesia, misalnya, mengaku tak khawatir maskapai asing akan menggerus bisnis penerbangan dalam negeri.

Baca juga: Jokowi Undang Maskapai Asing, Budi Karya Soroti Asas Cabotage

“Namanya persaingan justru menghidupkan. Enggak masalah,” ujar Direktur Marketing Garuda Indonesia Pikri Ilham kala dihubungi Tempo, Kamis, 12 Juni 2019.

Menurut Pikri, ada tidaknya maskapai asing, perusahaan pelat merah itu selalu bersiap menghadapi persaingan bisnis. Ia justru berharap, dengan masuknya maskapai mancanegara, pasar penerbangan di Indonesia lebih sehat.

Pikri mengenang, maskapai Garuda Indonesia sejatinya pernah menjadi satu-satunya perusahaan yang melayani jasa penerbangan di Tanah Air. Kala itu, terjadi monopoli dalam bisnis penerbangan dalam negeri lantaran tak ada pesaing.

Advertising
Advertising

Saat maskapai pelat merah menguasai pasar, Pikri mengatakan kondisi bisnis perseroan bukan berarti lebih baik. Ia menyiratkan, kondisi perusahaan lebih sehat kala terjadi persaingan.

Hanya, ia berharap pemerintah mampu menjaga aturan bila bursa maskapai Indonesia dibuka lebar.

<!--more-->

"Dengan aturan yang fair (adil) dan ditegakkan, maskapai asing bisa masuk. Malah lebih bagus. Jangan kasih (perusahaan) yang gemuk-gemuk aja,” tutur Pikri.

Setali tiga uang, bos AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan, mengaku tak khawatir dengan wacana masuknya maskapai asing ke Indonesia. Chief Excecutive Officer AriAsia Indonesia itu menyebut manajemen perusahaan telah solid. “Manajemen kami bagus dan solid. Buktinya kita efisien,” ucapnya.

Dalam menghadapi persaingan bisnis, Dendy pun menekankan bahwa perusahaannya unggul dalam hal efisiensi dan inovasi. Ia juga menyebut sisi manajemen telah cukup kuat untuk menghadapi pasar yang lebih luas.

BACA: Wacana Open Sky,Menhub: Manajemen Maskapai Dalam Negeri Berbenah

Wacana maskapai asing masuk Indonesia mulanya dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi menginginkan maskapai berbendera mancanegara masuk supaya ruang kompetisi usaha penerbangan terbuka lebar.

Meski isu ini telah menyedot perhatian publik, Kementerian Perhubungan memastikan saat ini belum ada satupun maskapai asing yang mendaftarkan perusahaannya untuk membuka badan usaha dalam negeri di Indonesia.

“Satu pun belum ada. Kalau pun masuk, maskapai harus melalui OSS (Online Single Submission),” ucap Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti dalam pesan pendek kepada Tempo, Kamis, 12 Juni.

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 menit lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

12 menit lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

12 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

18 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

22 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya