Ekonomi Global Melambat, Sri Mulyani: Kita Akan Boost Investasi

Selasa, 11 Juni 2019 12:59 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui awak media usai menggelar open house di rumah dinas miliknya, Jalan Widya Chandra I, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia perlu mewaspadai terhadap kondisi volume perdagangan dunia yang diprediksi melemah hingga akhir tahun. Pelemahan terjadi seiring dengan menguatnya sentimen perang dagang Amerika Serikat dan Cina.

Baca: Sri Mulyani Beli Buah Tangan untuk Cucu Bersama Bos IMF di Jepang

Sri Mulyani menyebutkan, dalam pertemuan bersama menteri keuangan, gubernur bank sentral, serta deputi keuangan dan bank sentral negara-negara yang tergabung dalam G20 di Jepang sebelumnya, volume perdagangan tahun ini diprediksi menjadi yang terlemah sejak krisis ekonomi 2008.

“Karena dulu ekonomi dunia tumbuh sehat, bisa mencapai 5 atau 6 persen. Kalau sekarang hanya tumbuh 2,6 persen,” ujarnya saat ditemui seusai halalbihalal di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Juni 2019.

Sri Mulyani mengatakan, pertemuan G20 menyatakan intensitas dari eskalasi global sudah mulai terjadi pada Mei ini. Maka itu, pada semester kedua, dunia akan dihadapkan pada risiko ekonomi yang lebih besar. Tak pelak, kata dia, hal itu juga akan dirasakan Indonesia.

Advertising
Advertising

Akibat adanya iklim ekonomi global yang berubah pasca-perang dagang, Sri Mulyani mengatakan beberapa ekonomis telah membuat prediksi tentang penurunan suku bunga. Menurut perkiraan para ekonomis dunia, ujar Sri Mulyani, penurunan suku bunga diramalkan terjadi dua kali hingga akhir tahun. “Sinyalnya sih tidak mengatakan risiko makin turun, tapi risiko makin besar,” tuturnya.

Untuk mendorong laju ekonomi, Sri Mulyani mengatakan Indonesia akan mendorong laju investasi. “Kita mungkin akan boost investasi,” ucapnya.

Baca: Kala Sri Mulyani Rayakan Ulang Tahun Suami di Acara Halalbihalal

Hubungan Amerika Serikat dan Cina kembali memanas setelah Negara Abang Sam menetapkan aturan baru terkait bea masuk produk impor. Belakangan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan tarif bea masuk impor sebesar 25 persen untuk produk-produk asal Cina. Angka itu setara dengan senilai US$ 200 miliar.

Simak berita terkait Sri Mulyani lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

35 menit lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

2 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

3 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

4 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya