Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Global, Ini Kata Sri Mulyani

Kamis, 6 Juni 2019 08:14 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019. Menteri Keuangan menyatakan telah mencairkan THR sebesar Rp19 triliun atau 19 persen dari proyeksi kebutuhan dana untuk membayar THR bagi PNS. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons kebijakan Bank Dunia yang merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Dia mengatakan, penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi ini salah satunya akibat masih panasnya aksi perang dagang atau trade war antara Cina dengan Amerika Serikat.

BACA: Sri Mulyani Harap Momentum Lebaran Bisa Beri Dorongan ke Ekonomi

"Lembaga-lembaga tersebut ternyata sudah melihat eskalasi trade war, AS dan Cina itu masuk skenario yang tidak baik. Down side risk-nya sudah terjadi ini berbeda sekali tone-nya," kata Sri Mulyani kepada media di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra I, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juni 2019.

Adapun sebelumnya Bank Dunia melakukan revisi ke bawah 0,3 persen proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia mereka dari 2,9 persen menjadi 2,6 persen. Hal ini terlihat dalam laporan terbaru berjudul Global Economics Prospects: Hightened Tensions, Subdued Investment yang dirilis Bank Dunia pada Juni 2019.

BACA: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Lebih Baik, Bisa Tembus 5,2 Persen

Advertising
Advertising

Menurut Sri Mulyani sejumlah lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), OECD hingga Bank Pembangunan Asia (ADB) semula berharap perang dagang tak mencapai level seperti saat ini. Sebab, kedua negara telah sepakat bakal mengelar pertemuan untuk bernegosiasi sehingga diharapkan tensi perang dagang menjadi mereda.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga mengatakan efek koreksi pertumbuhan ekonomi akibat perang dagang ini bakal mengancam pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal III dan IV 2019. Apalagi, Amerika Serikat bakal mengimplementasikan kebijakan kenaikan tarif sebagai bagian perang dagang telah efektif pada Juni.

"Dengan demikian maka kuartal II, III dan IV akan terpengaruh dengan adanya tidak lagi ancaman tapi implementasi dari ancaman," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjelaskan melambatnya pertumbuhan ekonomi global telah mulai terlihat dampaknya terhadap ekonomi domestik. Salah satunya, terlihat dari melambatnya ekspor Indonesia sejumlah negara tujuan utama seperti Cina dan Amerika Serikat.

Salah satunya, lanjut Sri Mulyani, seperti dilihat ekspor pada 2017 akhir yang mengalami momentum positif dan sangat tinggi sampai 2018. Namun, kemudian mulai terlihat melambat di kuartal IV 2018 hingga kuartal I 2019 mulai menurun kembali.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

8 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

12 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 hari lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya