Antisipasi Macet Arus Balik, Menhub Minta Gerbang Tol Palimanan Dihapus
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 6 Juni 2019 07:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta PT Jasa Marga Persero dan Badan Pengatur Jalan Tol atau BPTJ menghapus atau menonaktifkan Gerbang Tol Palimanan saat masa arus balik Lebaran berlangsung. Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di gerbang tol dari arah timur menuju Jakarta.
BACA: Tak Ada Shalter Bus Trans Jawa, Penumpang Akan Dijemput Armada Penghubung
"Saya usulkan Gerbang (Tol) Palimanan dihilangkan saja. Saya sudah sampaikan ke Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono)," ujar Budi Karya saat ditemui di rumah dinasnya, kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, 5 Juni 2019.
Eks bos Angkasa Pura II itu mengusulkan pemberhentian operasional gerbang tol dilakukan selama tiga hari, yakni pada 7 hingga 9 Juni 2019. Tiga hari tersebut diperkirakan bakal menjadi masa arus balik. Sedangkan puncaknya ditengarai terjadi pada 8 Juni 2019.
BACA: Arus Balik, Menhub: Ada 4 Hari Sistem Satu Arah di Tol Palimanan
Budi Karya memprediksi volume kendaraan di jalur Tol Trans Jawa kala arus balik lebih padat ketimbang mudik. Sebab, masyarakat memiliki waktu terbatas, yaitu tiga hari, untuk melakukan perjalanan. Sedangkan pada masa mudik, masyarakat memiliki waktu yang lebih lowong hingga enam hari.
"Arus mudik itu kan terjadi sejak 29 Juni hingga H-1 Lebaran, jadi ada distribusi kendaraan di enam hari itu," ucap Budi Karya. Sementara itu, saat arus balik, waktu perjalanan ditekan dalam waktu yang lebih pendek, padahal jumlah kendaraan yang melintas sama dengan masa mudik.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi sebelumnya mengatakan akan mengantisipasi antrean kendaraan di GT Palimanan dengan menambah sepuluh mobile reader. Dengan penambahan mobile reader ini, GT Palimanan akan memiliki 38 pintu.
“Secara teknis di sana (yang beroperasi) ada 28 gate. Tapi kami akan tambah mobile reader sehingga menjadi 38 gate,” ujar Budi Setiyadi.
Sistem kerja mobile reader memungkinkan para petugas jalan tol menghampiri mobil-mobil pemudik untuk melakukan transaksi pembayaran jasa jalan tol. Dengan demikian, pemudik dapat langsung masuk ke jalan bebas hambatan tanpa mengantre di pintu tol.
Baca berita tentang Arus Balik lainnya di Tempo.co.