Staf Khusus Jokowi Sebut 4 Alasan Daya Saing Indonesia Menguat

Jumat, 31 Mei 2019 08:28 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kiri), Gubernur Lampung Ridho Ficardo (ketiga kiri) dan Anggota DPR Aziz Syamsuddin (kanan) meninjau perkembangan pembangunan Tol Bakauheni-Palembang di Lampung, Jumat 23 November 2018. Ruas tol Bakauheni-Palembang ini diharapkan mendorong daya saing, pertumbuhan titik-titik ekonomi yang terintegrasikan dengan kawasan industri. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Jokowi, Ahmad Erani, Yustika mengatakan IMD World Competitiveness Ranking 2019 baru saja merilis tingkat daya saing Indonesia pada peringkat 32. Posisi itu meningkat dibanding tahun sebelumnya yang berada di posisi 43 dunia.

Baca juga: Indeks Daya Saing Global Indonesia Peringkat 45 di Bawah Malaysia

"Di kawasan Asia, Indonesia bahkan dinobatkan sebagai negara dengan kenaikan daya saing yang paling pesat. Kita sedang berjalan di jalur yang tepat," kata Erani melalui Whatsapp, Kamis, 30 Mei 2019.

Menurut dia, tiga sub-indikator yang paling dominan menyokong peringkat tersebut adalah kondisi pasar tenaga kerja yang berada di peringkat 3 dari 63 negara, kebijakan perpajakan di peringkat 4, dan ekonomi domestik di peringkat 7.

Erani menilai ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sehubungan dengan capaian tersebut. Pertama, prestasi itu mengkonfirmasi keberhasilan kinerja pemerintah Indonesia selama hampir lima tahun terakhir dalam membangun sisi permintaan dan penawaran.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur yang telah direncanakan sejak lama telah berhasil dieksekusi. Hingga akhir 2018, pemerintah telah membangun jalan sepanjang 3.432 km. Pembangunan jalur kereta api sepanjang 754,59 km spoor, dan peningkatan dan rehabilitasi jalur sepanjang 413,6 km spoor.

Tidak hanya itu, beberapa bandara juga sukses dibangun untuk menunjang moda transportasi udara.

Kedua, kata dia, pemerintah mengelola fiskal secara efisien dan produktif. "Pemerintahan Presiden Jokowi merealokasi belanja anggaran untuk sektor produktif," ujarnya.

Hal ini terlihat pada kenaikan anggaran infrastruktur yang meningkat signifikan dari Rp 157,4 triliun pada 2015 menjadi Rp 410,4 triliun 2018. Pemerintah, kata Erani, juga berani membuat kebijakan efisiensi belanja rutin melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 4/2017 dan berhasil menghemat anggaran hingga Rp 16 triliun. Di antara belanja yang dihemat adalah untuk rapat dan perjalanan dinas.

Juga komitmen pemerintah terhadap antikorupsi juga dapat dilihat pada kenaikan skor Indeks Persepsi Korupsi dari 37 (2016) dan 2017 menjadi 38 (2018). Selama sepuluh tahun terakhir, skor Indonesia mengalami tren meningkat.

Faktor ketiga, kata Erani, pemerintah menyediakan sistem perizinan yang mudah melalui Online Single Submission atau OSS.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo sangat memahami permasalahan yang dihadapi pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya. Hal inilah yang menjadi salah satu motivasi mendorong tersedianya sistem OSS yang dapat memudahkan pelaku usaha. Sejak diberlakukan pada pertengahan tahun lalu hingga saat ini sudah terdapat 456.301 pelaku usaha yang melakukan registrasi perizinan. Rata-rata per hari sebanyak 1.531.

Faktor keempat, yaitu karena stabilitas makroekonomi terjaga "Gejolak ekonomi global 2018 juga mampu dikelola dengan baik," kata Erani.

Ekonomi nasional tumbuh di atas 5 persen, dengan kualitas yang baik. Hal itu tergambar dari inflasi rendah, penurunan tingkat pengangguran terbuka, kemiskinan, dan ketimpangan. Selain itu, risiko fiskal juga terjaga seperti defisit APBN 2018 yang sebesar 1,76 persen dari PDB dan rasio utang terhadap PDB di bawah batas aman 30 persen.

Baca berita Jokowi lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

4 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

5 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

5 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

6 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

7 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

8 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

8 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

8 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

9 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya