BMKG Siapkan Detektor Gempa di Bandara Baru Yogya

Rabu, 29 Mei 2019 03:20 WIB

Pesawat komersial Citilink dengan rute penerbangan HLP- YIA mendarat di Bandara YIA saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin 6 Mei 2019. Saat ini Bandara YIA mulai beroperasi untuk penerbangan komersial. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tengah menyiapkan upaya mitigasi bencana khususnya gempa bumi di wilayah DIY guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan.Salah satu area yang menjadi sasaran untuk mitigasi itu yakni kawasan bandara baru Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo.

Baca juga: Penerbangan ke Bandara Adisutjipto Akan Dialihkan ke Bandara NYIA

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menuturkan, pihaknya akan menambah peralatan untuk merapatkan jaringan pemantauan gempa bumi di DIY agar lebih akurat. BMKG akan menambah mini broadband di dua titik pemasangan baru, yakni di patahan Kali Opak-Oyo, Bantul dan di Gunungkidul.

“Kami juga akan memasang intensitimeter, saat ini sudah ada 10, tapi akan menambah dua lagi, semuanya di bandara YIA," ujar Dwi usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Komplek Kepatihan, Yogyakarta pada Selasa 28 Mei 2019.

Dwi mengungkapkan, pemasangan alat pendteksi gempa di bandara baru YIA itu lokasinya nanti di lantai tertinggi gedung terminal. "Kami juga akan memasang instrumen yang sifatnya untuk mengetahui intensitas guncangan gempa bumi di YIA. Selain itu, akan dipasang pula satu alat automatic weather observation system,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Dwi menjelaskan automatic weather observation system sendiri merupakan sejenis alat yang dibutuhkan untuk kepentingan take off dan landing pesawat. Yang akan dipasang di bandara YIA adalah alat automatic weather observation system pertama hasil karya dalam negeri.“Alat ini made in BMKG, dan jadi yang pertama di Indonesia yang menggunakan alat dalam negeri karena biasanya impor,” ujarnya.

Automatic weather observation system berguna untuk mengukur kecepatan angin, potensi angin membahayakan, tekanan udara, jarak pandang, potensi kilat, kelembaban, arah angin, tinggi-rendah awan, dan lain-lain.

Rencananya akan dipasang dua alat yakni di kedua ujung runway YIA. Alat yang sudah ada saat ini baru di segmen tengah runway.

Baca: Menjelang Masa Mudik Lebaran, Keamanan Bandara Diperketat

“Dengan terpasangnya berbagai alat ini, harapannya akan makin rapat pula jaringan peralatan, sehingga informasi tentang kebencanaan bisa diberikan secara cepat, tepat, serta lebih akurat," ujar Dwikorita.

Simak berita terbaru tentang bandara baru Yogyakarta di Tempo.co

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

2 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

7 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

15 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

23 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya