Grab Tanggapi Artikel Forbes Soal RI Macan Baru di Asia Tenggara

Senin, 27 Mei 2019 11:28 WIB

Managing Director Grab Indonesia yang baru, Neneng Goenadi. Ia ditunjuk menggantikan Ridzki Kramadibrata yang menjadi President of Grab Indonesia. Sumber: dokumentasi Grab Indonesia.

TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi setuju dengan artikel majalah Forbes yang menyebut Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan memang bisa menjadi macan baru Asia Tenggara.

Baca juga: Forbes Juluki Indonesia Macan Baru di Asia Tenggara

"Memang besar (potensi Indonesia jadi macan baru Asia Tenggara), sudah gitu average age (penduduk) nya 28 tahun dibanding negara-negara lain dan semuanya sudah melek teknologi. Sampai daerah-daerah sudah memakai smartphone dan sebagainya," kata Neneng di Parkir Selatan Senayan, Jakarta, Ahad, 26 Mei 2019.

Melihat kondisi itu, kata Neneng, Grab memanfaatkan dengan mengedepankan nilai untuk memberikan akses kepada orang-orang yang kurang beruntung. Seperti, mengenai income, kesempatan untuk bekerja, dan memberikan kesempatan naik kelas buat para pemuda dan startup untuk cepat berkembang di bidang teknologi.

Neneng mengatakan Grab juga menggelar Grab Venture Velocity dan Thinkubator untuk mengembangkan ekosistem digital, dengan peserta seluruhnya dari Indonesia.

Dia mengatakan sektor yang terpilih dari program itu ada dari tambak udang, donor darah, vendor bangunan konstruksi, air bersih, belanja online atau e-commerce, jasa dan tiketing.

"Ke depan kami akan bekerja sama dengan siapapun yang mau bekeja sama dengan kami, kami selalu open. Open, karena kami mau partner kita lebih maju juga dari kami. Karena mereka maju, kami juga ikut maju," ujarnya.

Majalah bisnis ternama Forbes menjuluki Indonesia sebagai macan Asia Tenggara baru. Kontributor Forbes Elad Natanson, penulis ekonomi digital Forbes dan pendiri Appnext, dalam artikelnya berjudul Indonesia: The New Tiger of Southeast Asia menyebut Indonesia telah mendorong perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara.

Natanson memaparkan alasan Indonesia bisa menjadi macan Asia Tenggara. Pertama, usia rata-rata Indonesia adalah 29, dan 60 persen dari populasi adalah 40 atau di bawah.

Kedua, Indonesia adalah salah satu negara pertama yang paling mobile di dunia, yang mana dari 150 juta pengguna internet di Indonesia, 95 persen atau 142 juta orang adalah mobile.

Ketiga, 60 persen dari semua orang dewasa Indonesia sekarang memiliki smartphone. "Ketiga faktor ini membuat Indonesia mewakili populasi besar penduduk asli digital muda yang paham mobile," tulis Natanson dalam laman Forbes.com.

Orang Indonesia menghabiskan 206 menit sehari di media sosial dibandingkan dengan rata-rata global dari 124 negara.

Baca berita Grab lainnya di Tempo.co

EKA YUDHA SAPUTRA

Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

2 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Robert Budi Hartono Menapaki 83 Tahun, Salah Satu Orang Terkaya Dimiliki Indonesia

2 hari lalu

Robert Budi Hartono Menapaki 83 Tahun, Salah Satu Orang Terkaya Dimiliki Indonesia

Hartono bersaudara merupakan pemilik beberapa perusahaan mentereng termasuk Perusahaan Rokok Djarum, profil Budi Hartono yang genap berusia 83 tahun.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

5 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

7 hari lalu

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya

5 Tahun Bercokol Jadi Orang Terkaya Indonesia, Hartono Bersaudara Disalip Prajogo Pangestu

18 hari lalu

5 Tahun Bercokol Jadi Orang Terkaya Indonesia, Hartono Bersaudara Disalip Prajogo Pangestu

Setelah lebih 5 tahun menduduki peringkat paling pucuk orang terkaya di Indonesia, Hartono Bersaudara disalip Prajogo Pangestu.

Baca Selengkapnya

10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

18 hari lalu

10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

Pengusaha Amerika Serikat masih mendominasi daftar peringkat teratas Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes. Pengusaha Cina tertinggal jauh.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

19 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

Terkini: Budi Karya Sebut Salatiga ke Semarang Jadi Titik Krusial Arus Balik, Sumber Cuan Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia

19 hari lalu

Terkini: Budi Karya Sebut Salatiga ke Semarang Jadi Titik Krusial Arus Balik, Sumber Cuan Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia

Menhub Budi Karya Sumadi menyebut daerah Salatiga hingga menuju Semarang menjadi titik krusial saat arus balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia, Ini Sumber Cuannya

20 hari lalu

Prajogo Pangestu Orang Terkaya di Indonesia, Ini Sumber Cuannya

Konglomerat Prajogo Pangestu menempati posisi ke-27 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes dengan kekayaan mencapai 43,4 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

20 hari lalu

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

Prajogo Pangestu orang terkaya bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang kekayaannya terbanyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.

Baca Selengkapnya