Efek Perang Dagang AS - Cina ke RI, Darmin: Susah Menghitungnya

Jumat, 24 Mei 2019 15:05 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution memberikan keterangan kepada wartawan usai melantik tiga pejabat baru BP Batam di kantornya, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan belum bisa menghitung efek perang dagang antara Amerika Serikat atau AS dengan Cina terhadap ekonomi Indonesia. Sebab, kata dia, perang dagang antara kedua negara masih sangat dinamis.

Baca: Perang Dagang, AS Minta Korsel Tolak Huawei?

"Susah itu menghitungnya, mesti dilihat jalannya kayak apa. Kami juga nggak tahu, katanya Presiden Trump dengan Jinping mau ketemu bulan depan. Tapi tahu-tahu berubah mereka, susah kita," kata Darmin ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat 24 Mei 2019.

Perang dagang atau perang tarif impor antara AS dengan Cina kembali memanas pada awal Mei 2019. Hal ini terjadi usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menaikkan tarif impor dari Cina untuk seluruh produk dari 10 persen menjadi 25 persen senilai US$ 200 miliar. Aksi ini kemudian dibalas oleh rencana Pemerintah Cina dengan juga menaikkan tarif impor dari AS senilai US$ 60 miliar.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina berdampak langsung kepada negara berkembang. Menurut bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut, pertarungan ego di antara kedua negara adidaya telah memukul di sektor investasi global dan harga komoditas.

Advertising
Advertising

"Hal ini bukan hanya terkait dengan ekonomi dan perdagangan, tetapi telah menyentuh isu keamanan dan politik," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara di acara Wall Street Journal CEO Council Conference yang diselenggarakan di Tokyo seperti dikutip dalam Bisnis.com, Rabu, 22 Mei 2019.

Dengan kondisi yang penuh ketidakpastian, Sri Mulyani menerangkan bahwa negara berkembang termasuk Indonesia perlu mewaspadai kondisi tersebut. Apalagi, bagi Indonesia dampak dari perang dagang kedua negara ini sudah semakin menekan perekonomian domestik.

Baca: Di Tokyo, Sri Mulyani Singgung Soal Perang Dagang AS - Cina

Saat ini, menurut Sri Mulyani, Indonesia masih menghadapi kendala pertumbuhan ekonomi karena faktor produktivitas. "Pemerintah terus berkomitmen untuk mereformasi di bidang human capital, pembangunan infrastruktur, dalam mengatasi masalah itu."

BISNIS

Berita terkait

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

1 menit lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

53 menit lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

9 jam lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

20 jam lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

1 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

1 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

1 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

1 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya