TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina berdampak langsung kepada negara berkembang.
Baca juga: Sri Mulyani Usulkan Defisit APBN Tahun Depan 1,52-1,75 Persen
Menurut bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut, pertarungan ego di antara kedua negara adidaya telah memukul di sektor investasi global dan harga komoditas.
"Hal ini bukan hanya terkait dengan ekonomi dan perdagangan, tetapi telah menyentuh isu keamanan dan politik," kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara di acara Wall Street Journal CEO Council Conference yang diselenggarakan di Tokyo seperti dikutip dalam akun resminya, Rabu, 22 Mei 2019.
Dengan kondisi yang penuh ketidakpastian, Sri Mulyani menerangkan bahwa negara berkembang termasuk Indonesia perlu mewaspadai kondisi tersebut. Apalagi, bagi Indonesia dampak dari perang dagang kedua negara ini sudah semakin menekan perekonomian domestik.
"Saat ini Indonesia masih menghadapi kendala pertumbuhan ekonomi karena faktor produktivitas. Pemerintah terus berkomitmen untuk mereformasi di bidang human capital, pembangunan infrastruktur, dalam mengatasi masalah itu," ungkap Sri Mulyani.
BISNIS