Ada Aksi 22 Mei, Kadin DKI Prediksi Kerugian Bisa Tembus Rp 1,5 T

Kamis, 23 Mei 2019 13:36 WIB

Pusat perbelanjaan di Pasar Tanah Abang masih tutup usai kerusuhan 22 Mei pada kamis 23 Mei 2019. Tempo/ Muh. Halwi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan aksi 22 Mei yang digelar di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) berdampak pada aktivitas bisnis dan perdagangan di ibu kota. Dia mengatakan kerugian akibat aksi protes selama dua hari itu diperkirakan mencapai Rp 1-1,5 triliun.

Baca juga: Aksi 22 Mei Berujung Ricuh, Kemenko Ekonomi: Beda dengan 1998

"Dengan jumlah kios sekitar 80 ribu kami perkirakan kerugian bisa mencapai Rp 1-1,5 triliun. Ini belum termasuk kerugian di sektor bisnis lain seperti pemilik kafe, restoran, transaksi perbankan dan pelaku usaha yang meliburkan karyawannya," kata Sarman dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Kamis 23 Mei 2019.

Menurut Sarman, jumlah kerugian itu dihitung dari beberapa titik-titik ekonomi ibu kota seperti pertokoan di sekitar Thamrin, Tanah Abang, dan sejumlah pusat perdagangan lain seperti Glodok dan mall di sekitar Jakarta. Misalnya, di Pasar Tanah Abang dan di Thamrin City, telah tutup sejak pagi hari 22 Mei 2019.

Padahal saat Ramadan rata-rata pengunjung bisa mencapai 250 ribu orang dari rata-rata 150 ribu orang dengan omzet sebesar 10-15 juta per hari. Dengan jumlah total kios mencapai 11 ribu, maka kerugian diperkirakan bisa mencapai Rp 165 miliar dalam sehari.

Sedangkan di sejumlah pusat perdagangan seperti Glodok, Harco, Mangga Dua pada pagi hari sempat buka namun menjelang pukul 14.00 praktis semua toko tutup. Di lokasi lain wilayah Jakarta Timur, mulai dari Jatinegara Plaza hingga hingga di Jakarta Barat seperti Central Park dan Taman Anggrek juga terjadi hal serupa.

Di wilayah Jakarta Utara, pusat perbelanjaan seperti Kelapa Gading Mall, Artha Gading Mall hingga Mall Sport Kelapa Gading juga senada. Di wilayah Jakarta Selatan, Plaza Senayan, Senayan City dan Pondok Indah Mall walaupun buka tapi pengunjung turun 70 persen akibat masyarakat enggan keluar rumah karena khawatir dengan kondisi yang ada.

"Melihat kenyataan di atas,maka omzet pedagang dan perputaran uang yang disetor perdagangan di Jakarta mengalami kerugian yang tidak sedikit," kata Sarman.

Karena itu, Sarman berharap supaya dinamika politik tersebut bisa segera selesai. Sehingga nantinya tidak mengganggu aktivitas bisnis dan perekonomian di Ibu Kota Jakarta. Apalagi, di DKI Jakarta, pertumbuhan ekonominya masih ditopang oleh belanja rumah tangga.

Artinya, momen Ramadan dan Idul Fitri, sangat diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi. Khususnya pada kuartal kedua 2019. Harapannya, bisa ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional ke level 5,3 persen hingga akhir 2019.

Baca berita Aksi 22 Mei lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

2 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

4 hari lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

10 hari lalu

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

Kadin Indonesia fasilitasi penyelesaian sengketa bisnis lewat lembaga mediasi baru. Layanan ini gratis bagi UMKM.

Baca Selengkapnya

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

11 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

15 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

15 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

17 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

17 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya