Sepeda Cina Marak, Kemenperin Yakin Industri Lokal TetapTumbuh

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 16 Mei 2019 04:29 WIB

ilustrasi tur sepeda (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya produk impor dari Cina menyebabkan produsen sepeda terdesak. Namun, pemerintah menilai industri nasional masih berpeluang untuk bertumbuh.

Baca juga: Pameran Indofest 2019, Sepeda Touring Bisa Cicilan 24 Kali

Haris Munandar, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin), mengatakan bahwa industri sepeda nasional masih memiliki kemungkinan untuk bertumbuh karena industri nasional telah memiliki raw meterial seperti bahan logam yang cukup untuk kebutuhan pabrikan sepeda.

Dia menjelaskan Kemenperin telah berupaya untuk menjamin ketersediaan bahan baku yang belum bisa diproduksi oleh industri nasional dengan fasilitas seperti bea masuk ditanggung pemerintah (BMDP).

"Selain itu, Kemenperin akan mendorong berlakunya Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk membendung produk jadi dari luar negeri," ujarnya, Rabu, 15 Mei 2019.

Menurutnya, saat ini sepeda asal Cina memiliki harga yang jauh murah dibandingkan dengan produk dalam negeri. Salah satu cara untuk menekan harga produk nasional adalah dengan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri.

“Industri komponen sepeda nasional diharapkan segera bisa mensubstitusi bahan baku impor. Selain itu, ajakan untuk memakai sepeda harus terus didorong seperti yang dilakukan oleh Pak Presiden Joko Widodo,” katanya.

Ketua Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) Rudiyono mengatakan persaingan dagang dengan produk asing dirasakan semakin berat ketika penurunan bea masuk impor sepeda dari Cina dari 10 persen menjadi 5 persen mulai berlaku pada tahun lalu. Penurunan ini merupakan implementasi perjanjian dagang antara ASEAN dan Cina.

Dengan bea masuk sebesar 5 persen, produsen sepeda dalam negeri kesulitan bersaing dengan produk sepeda asal Cina karena harus memperhitungkan biaya tenaga kerja, risiko investasi, dan biaya lainnya. Bahkan, dengan tarif impor bahan baku 0 persen, industri dalam negeri masih belum mampu menandingi harga produk impor yang lebih murah.

“Kami [para produsen sepeda] berdiskusi, secara logika bagaimana selisih 5 persen bisa melawan impor. Produsen mempertimbangkan mendingan impor karena tidak perlu memikirkan biaya macam-macam,” ujarnya.

BISNIS

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

27 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

19 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

20 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya