Jokowi Jengkel Perizinan Ruwet, Darmin Bicara OSS

Kamis, 9 Mei 2019 17:24 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) menyadap pohon karet usai Silaturahmi Bersama Petani Karet di Perkebunan Rakyat Desa Lalang, Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan, 9 Maret 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyinggung mengenai pelaksanaan sistem perizinan terintegrasi atau Online Single Submission atau OSS. Menurut Darmin, diterapkannya OSS merupakan salah satu cara pemerintah untuk mempermudah perizinan yang masih rumit.

BACA: Jokowi: Luas Lahan Gunung Mas Paling Siap Jadi Ibu Kota Baru

"Saya ingin sapa Wali Kota, Bupati, Gubernur mengenai OSS. Ini adalah upaya pemerintah untuk menyelesaikan kerumitan perizinan yang tadi dikeluhkan Presiden Jokowi," kata Darmin dalam acara Musrenbangnas di Hotel Shangri La, Jakarta Selatan, Kamis 9 Mei 2019.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pengajuan izin di Indonesia saat ini ruwet. Bahkan, kata Jokowi, perizinan yang berbelit-belit tidak hanya terjadi di level pemerintah daerah tetapi juga di pemerintah pusat.

"Contoh saja, izin pembangkit listrik baik uap angin, panas bumi semuanya ruwet, ruwet, ruwet. Sudah 5 tahun di situ saya cek, ada 250 izin ngga mungkin bisa selesai 3 tahun, siapa yang kuat?" kata Jokowi dalam pidatonya di acara yang sama, Kamis, 9 Mei 2019.

Advertising
Advertising

BACA: Susi Komentari Luhut, Satgas 115 Dibentuk Presiden Jokowi

Jokowi menjelaskan untuk mengatasi persoalan ini dirinya akan terus melakukan penyederhanaan kelembagaan, selain juga memotong banyak izin yang dianggap tidak efektif. Selain itu, penyederhanaan ini akan dilakukan untuk memangkas biaya yang sering membengkak.

Darmin melanjutkan sistem perizinan saat ini memang telah direformasi secara besar-besaran, salah satunya melalui OSS. Kendati demikian, hal ini belum bisa dilakukan untuk perizinan di sektor pertambangan dan keuangan. Dua hal ini sulit untuk dilakukan secara terintegrasi sebab ada hal khusus yang perlu dilakukan.

Misalnya, untuk izin pertambangan, jika ingin dilakukan secara terintegrasi lewat online maka, diperlukan informasi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di level kota, kabupaten hingga provinsi. Sayangnya, daerah-daerah yang memiliki RDTR saat ini masih sedikit. Darmin mengatakan hanya ada 50 daerah yang memiliki RDTR di level kabupaten dari 514 kabupaten/kota.

"Padahal kalau gak ada RDTR, izin lokasi enggak akan bisa diberikan, karena itu perizinan terpaksa harus dilakukan offline," kata Darmin.

Karena itu, Darmin berpesan kepada kepala daerah untuk segera menyusun RDTR di masing-masing daerah terutama yang belum memiliki. Dengan cara ini, maka perizinan yang rumit bagi izin usaha terutama di sektor pertambangan bisa menjadi lebih mudah dan cepat.

"Nah karena itu, kami mendorong daerah supaya mempercepat RDTR ini tolong di follow up supaya kita bisa segera menjalankan OSS itu secara online betul," kata Darmin.

Baca berita tentang Jokowi lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

12 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

12 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

12 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

13 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

13 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

13 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

14 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

16 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

17 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya