Setelah Rambah Arab Saudi, PT Kimia Farma Kini Bidik Vietnam
Reporter
Non Koresponden
Editor
Rahma Tri
Rabu, 8 Mei 2019 07:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kimia Farma (Persero) Tbk berencana mengakuisisi saham mayoritas salah satu perusahaan farmasi di Vietnam pada tahun ini. Namun perusahaan pelat merah ini masih dalam tahap menunggu kepastian terkait regulasi di negara tersebut.
Baca juga: Perkuat Pembiayaan, PT Kimia Farma Terbitkan Obligasi Rp 600 M
Apabila proses akuisisi perusahaan di Vietnam memungkinkan Kimia Farma menjadi pemegang saham mayoritas, maka rencana akan berlanjut. Sebaliknya, jika Kimia Farma tak bisa memiliki saham mayoritas di perusahaan farmasi tersebut maka rencana kerja sama akan putus.
"Prosesnya sangat tergantung pada regulasi (di Vietnam). Kalau regulasi sudah oke, ya kita masuk tahun ini. Kalau kita tidak bisa kendalikan (menjadi pemilik saham mayoritas), wah hilang nanti uang kita," ujar Direktur Keuangan PT Kimia Farma, I.G.N Suharta Wijaya seusai rapat RUPS Tahun Buku 2018, di Kempinski Ballroom, Selasa, 7 Mei 2019.
Suharta juga mengatakan bahwa perusahaan farmasi asal Vietnam itu saat ini sudah memiliki sekitar 400 outlet. Meski jumlahnya relatif lebih kecil dari outlet yang dimiliki Kimia Farma, namun nilai produktivitasnya dianggap menjanjikan.
"Kalau misalnya satu outlet Kimia Farma sebulan bisa dapat Rp1,5 miliar, dia (di Vietnam) bisa Rp 4 miliar per outlet," ujar Suharta.
Sebelumnya, Kimia Farma juga telah melakukan akuisisi dengan penyertaan modal atau investasi sebesar Rp 130 miliar kepada Dawaa Medical Limited Company, sebuah perusahaan asal Arab Saudi. Dawaa merupakan salah satu anak perusahaan Marei Bin Mahfouz Group yang bergerak bidang kesehatan.
Baca juga: Batan dan Kimia Farma Bikin Produk Nuklir untuk Diagnosis Kanker
Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengatakan, investasi atau penyertaan modal dilakukan dengan cara menerbitkan saham baru di Dawaa Medical senilai 38 juta Riyal atau setara Rp 148,2 miliar. Dengan menguasai modal 60 persen, Dawaa Medical pun menjadi anak usaha Kimia Farma dan berganti nama menjadi Kimia Farma Dawaa.
WIRA UTAMA