Operasi Pasar, Bulog Bojonegoro Gelontorkan 30 Ton Beras dan Gula
Reporter
Sujatmiko (Kontributor)
Editor
Rahma Tri
Senin, 6 Mei 2019 13:45 WIB
TEMPO.CO, Bojonegoro - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) III Bojonegoro siap mengguyur pasar dengan 30 ton beras, 30 ton gula, dan 10 ton minyak goreng salam operasi pasar. Operasi pasar sejumlah bahan kebutuhan pokok tersebut guna menekan harga selama bulan Ramadan 2019 ini.
Baca juga: 95 Persen Bawang Putih Impor, Kementan: Akhir 2021 Swasembada
Keseluruhan stok beras, gula dan minyak goreng itu telah mulai didistribusikan ke pasar-pasar di wilayah kerja Bulog Bojonegoro. Wilayah tersebut adalah Kabupaten Tuban, Lamongan dan Bojonegoro.
Operasi pasar ini melibatkan staf Bulog di tiga kabupaten itu untuk langsung turun ke pasar-pasar. Sedangkan harganya di bawah harga pasar. ”Kita operasi pasar antisipasi, menekan lonjakan harga pasar,” ujar Wakil Kepala Bulog Divre III Bojonegoro, Yandra, kpada Tempo di Bojonegoro, Senin 6 Mei 2019.
Menurut Yandra, operasi pasar yang dilakukan Bulog Bojonegoro dilakukan rutin selama 30 hari penuh selama bulan Ramadan. Jadi, jika dirata-rata, jumlah beras dan gula yang didistribusikan sekitar 1 ton per harinya.
Di luar itu, lanjut Yandra, Bulog juga agenda operasi pasar yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten di Tuban, Lamongan dan Bojonegoro. Khusus untuk agenda ini, digelar minimal dua kali selama Ramadan. Sedangkan petugas distribusi adalah gabungan antara staf pegawai Bulog dan dibantu oleh staf di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan di tiga kabupaten tersebut. ”Jadi, distribusinya merata,” katanya.
Baca: Bulog Sebut Dihalangi Impor Bawang Putih, Darmin: Tanya Kemendag
Pihak Dinas Perdagangan Kabupaten Bojonegoro telah menyiapkan program pasar rakyat selama Ramadan. Kegiatan ini akan kerjasama dengan Bulog Bojonegoro.Ya, sudah kita persiapkan,” ujar Sekretaris Dinas Perdagangan Bojonegoro Agus Hariyana pada hari yang sama.
Terkait soal beras, Bulog Divre III Bojonegoro telah mengirim beras ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan juga ke Madura. Pengiriman beras pertama sebanyak 6.000 ton ke sejumlah kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah dikirim pertengahan April 2019 lalu. Sebagai daerah surplus, Bulog Bojonegoro dikenal menjadi langganan daerah-daerah di Tanah Air kekurangan bakan makanan pokok ini.