Jokowi Minta Rencana Pemindahan Ibu Kota Berjalan Inklusif

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 4 Mei 2019 21:58 WIB

Diskusi 'Pemindahan Ibu Kota Indonesia' dalam Perspektif Indonesia di Gado-gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu, 4 Mei 2019 (Andita Rahma)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta rencana pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa harus berjalan secara inklusif, bukan eksklusif. Jokowi ingin rencana ini bisa melibatkan masukan dan kajian dari banyak pihak, termasuk secara akademis maupun secara proses politik.

Baca: Luhut Sebut Pindah Ibu Kota Lebih Murah Ketimbang Membangun DKI

"Itu wajib, disampaikan presiden kemarin di rapat terbatas, jadi dipahami dan terlihat dalam proses yang berjenjang," kata Staf Khusus Kepresidenan Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika meneruskan pernyataan Jokowi, dalam diskusi bersama Smart FM di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2019.

Salah satu praktik pembahasan secara inklusif ini terjadi ketika pemerintah memisahkan urusan ekonomi mikro prudensial yang selama ini dipegang oleh Bank Indonesia (BI) pada tahun 2011. Pemerintah kemudian menyerahkannya urusan itu kepada lembaga baru bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat itu, kata Erani, proses tersebut tidaklah mudah dan membutuhkan banyak waktu.

Namun dalam proses pemisahan ini, pihak Perguruan Tinggi dilibatkan secara penuh untuk mengidentifikasi untung rugi dari rencana tersebut. "Jadi bukan sekedar tempat sosialisasi saja, tapi mereka sebagai produsen pengetahuan juga harus dilibatkan," kata dia. Sehingga, Erani menilai pola yang sama bisa juga diterapkan dalam rencana pemindahan ibu kota ini.

Advertising
Advertising

Wacana pemindahan ibu kota kembali menghangat setelah Presiden Joko Widodo menggelar Rapat Terbatas Kabinet pada Senin, 29 April 2019, guna membicarakan isu tersebut. Berdasarkan rapat itu, Jokowi telah memberi arahan untuk mengambil alternatif pemindahan ibu kota ke luar Jawa.

Besok paginya, pukul 9 pagi, Jokowi langsung menggalang pendapat publik terkait rencana ini melalui akun twitternya @jokowi. "DKI Jakarta kini memikul dua beban sekaligus: sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, juga pusat bisnis. Banyak negara memindahkan ibu kotanya, sementara kita hanya menjadikannya gagasan di setiap era Presiden. Menurut Anda, di mana sebaiknya ibu kota negara Indonesia?" tulis Jokowi.

Baca: Jokowi Pilih Pindahkan Ibu Kota ke Luar Pulau Jawa, Apa Sebab?

Lebih lanjut, Erani menyebut bahwa setahun terakhir, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah merampungkan kajian mengenai rencana ini. Ia meyakini, Bappenas juga telah menggandeng organisasi, lembaga, dan individu terkait untuk mendiskusikannya. Diskusi akan terus berlanjut sampai diputuskan jadi sebuah kebijakan final.

Erani juga menekankan bahwa rencana ini haruslah menjadi sebuah keputusan nasional. Untuk itu, ia berharap isu ini tidak hanya jadi agenda elit semata karena barangkali, tidak semua warga dan daerah menyadari keperluan untuk pemindahan ibu kota ini. "Karena perasaan yang kita punya (ibu kota harus dipindahkan) sebagai warga Jakarta, barangkali tidak dimiliki oleh sebagian besar rakyat di luar Jakarta sana," kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

2 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

2 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

2 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

3 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

4 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

5 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

5 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

5 jam lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

6 jam lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya