Bulog Sebut Dihalangi Impor Bawang Putih, Darmin: Tanya Kemendag
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 29 April 2019 14:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Keluhan Perum Bulog yang mengaku kesulitan melakukan impor bawang putih ditanggapi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Baca: Bulog Ingin Ekspor Beras, Mentan Tunggu Usai Panen Raya
Darmin mengatakan pemerintah sudah menggelar rapat untuk membicarakan soal impor bawang putih pada pekan lalu. Dari rapat tersebut telah diputuskan penugasan impor 100 ribu ton bawang putih untuk Badan Urusan Logistik, di luar izin impor untuk swasta.
"Kami sudah bilang supaya penugasan untuk Bulog dikeluarkan," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin, 29 April 2019. Sebenarnya, keputusan untuk mengimpor bawang putih itu sudah diambil sejak Maret 2019. Namun, Bulog tak kunjung melakukan impor lantaran belum mendapat izin dari Kementerian Perdagangan.
Kendati demikian, Darmin tak menegaskan kapan Bulog mesti melakukan impor tersebut. Ia juga tidak mengatakan dengan pasti penghambat impor bawang putih tersebut. "Tanya ke (kementerian) Perdagangan."
Sebelumnya, Bulog mengungkapkan belum bisa merealisasikan impor 100.000 ton bawang putih karena ada seorang menteri yang menghalangi pelaksanaannya.
Dilansir dari Antara, Ahad, 28 April 2019, Direktur Utama Bulog Budi Waseso menerangkan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian telah menugaskan perusahaan pelat merah itu untuk mengimpor 100.000 ton bawang putih untuk menjaga pasokan di pasar menjelang Ramadan.
"Bulog diperintahkan menyediakan stok bawang putih dan itu sudah diputuskan di Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian. Tetapi, ada salah satu menteri yang cara berpikirnya berbeda," kata Budi Waseso di sela-sela perayaan ulang tahun ke-52 Bulog di Jakarta, Sabtu malam, 27 April 2019.
Oleh karena itu, rencana impor pun belum bisa direalisasikan. Namun, Buwas, panggilan akrabnya, tidak menyebutkan menteri yang dimaksud. "Perintah kan sudah ada tetapi dibatalkan sepihak, ya tanya yang membatalkan," kata dia.
Buwas melanjutkan hal ini juga membuat harga bawang putih di pasar naik karena permintaan yang tinggi tidak bisa diiringi oleh pasokan yang mencukupi.
"Saya tidak tahu karena apa bisa batal. Sampai hari ini kasihan kan masyarakat, akibatnya jadi seperti itu. Sekarang ancamannya harga bawang putih meningkat dan itu yang memicu inflasi karena kebutuhan bawang putih," tutur Buwas.
Baca: Izin Impor Bawang Putih Lambat, KPPU Turun Tangan Selidiki
Saat ini, harga bawang putih di pasaran disebut mencapai Rp 60.000 per kilogram. Harga itu jauh di atas harga normal sebesar Rp 25.000 per kilogram.
Simak berita terkait Bulog lainnya di Tempo.co.