Kebijakan Anies Buat NJOP di Kawasan Sudirman Tembus Rp 110 Juta

Selasa, 23 April 2019 14:02 WIB

Kepadatan kendaraan bermotor di kawasan Sudirman, Jakarta, 1 Juni 2015. Kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan tak hanya dari segi ekonomis, tetapi juga terganggunya psikologis warga Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk tak lagi menggratiskan pajak bumi dan bangunan atau PBB per 2020 untuk rumah dengan nilai jual objek pajak (NJOP) di bawah Rp 1 miliar. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Gubernur No. 37/2019 tentang Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Tahun 2019.

Baca: Anies Naikkan NJOP Jakarta, Apa Dampaknya Pada Harga Rumah?

Peraturan itu juga telah menentukan kenaikan harga nilai jual objek pajak rata-rata sebesar 13,5 persen. Padahal sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menggratiskan PBB untuk rumah, rusunami, dan rusunawa dengan NJOP di bawah Rp 1 miliar. Kebijakan itu dikeluarkan oleh Gubernur Ahok pada 2015.

Saat itu Ahok mengatakan kebijakan tersebut untuk meringankan warga Jakarta yang harus membayar pajak rumah yang mahal. Bahkan dia menjanjikan gratis untuk rumah dengan NJOP Rp 2 miliar. Namun, Ahok kemudian kalah dalam Pilkada 2017 lalu digantikan oleh Anies Baswedan.

Berdasarkan aturan itu, harga lahan di sejumlah kawasan strategi bakal melonjak. Nilai jual objek pajak (NJOP) di kawasan bisnis dan komersial sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, misalnya, naik dari Rp 94,7 juta per meter persegi pada tahun lalu menjadi Rp 110 juta per meter persegi. Sementara NJOP di area Gelora Senayan naik dari Rp 46,4 juta per meter persegi menjadi Rp 56,44 juta per meter persegi.

Advertising
Advertising

Keputusan menaikkan NJOP itu di antaranya karena DKI sedang melakukan pendataan ulang bangunan atau fiskal kadaster. Jika fiskal kadaster rampung, maka Pemprov akan memiliki data yang lengkap dan menjadi masukan atas kebijakan PBB yang komprehensif.

Kepala Humas Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta Hayatina mengatakan bahwa pendataan wilayah yang memiliki perubahan nilai fungsi hunian menjadi komersial cukup banyak. “Ya, ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan kenaikan NJOP, selain peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas moda transportasi, juga adanya perubahan fungsi tempat,” ujarnya pekan lalu.

Menurut Hayatina, dengan kebijakan yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu, pemerintah justru memberi kesempatan agar warga setempat untuk bisa merasakan kenaikan nilai tanah. Pasalnya, saat ini banyak wilayah di Ibu Kota yang terdampak pembangunan infrastruktur, misalnya, MRT (moda raya terpadu), kereta ringan (light rail transit/LRT), jalan layang, dan jalan tol.

Kenaikan harga lahan itu juga dipacu dengan mulainya stasiun MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia yang beroperasi serta penambahan infrastruktur. Selain itu, sejumlah kawasan lain yang juga mengalami kenaikan NJOP pada tahun ini di antaranya Tanah Abang dan Gambir di Jakarta Pusat, kemudian Kebon Jeruk, dan Pinangsia di Jakarta Barat.

Baca: Anies Hapus PBB Gratis, PAD Jakarta Bakal Naik Tapi...

Sementara kenaikan NJOP di Jakarta Selatan terjadi di Pondok Pinang dan Manggarai. Kawasan lainnya adalah Pekayon dan Cakung di Jakarta Timur serta Kamal Muara, Kali Baru, Penjaringan di Jakarta Utara. Adapun di Kepulauan Seribu, wilayah yang mengalami kenaikan NJOP adalah Pulau Harapan, Pulau Panggang, Pulau Tidung, dan Pulau Pari.

BISNIS

Berita terkait

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

8 jam lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

11 jam lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

2 hari lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya