TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan Indonesia menjadi distrik muslim internasional. "Lokasi itu harus yang friendly, karena nanti kita ingin nantinya jadi Muslim Distrik Internasional," kata Rini usai mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka miniatur Halal Park di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 16 April 2019.

Baca: Jokowi Sebut Halal Park, Menpar: Sertifikasi Jangan Terlalu Mahal

Rini ingin lokasi tersebut memudahkan orang dari luar negeri datang. Selain itu dapat dijangkau dan mudah untuk membuat acara.

Rini mengatakan distrik halal harus sustainable. "Jadi harus friendly dengan lingkungan, ini kami siapkan, juga betul mengarah ke Islam indonesia, kita lihat mesjid di Kudus akan dibangun di sini. Ada atap minang juga, kami akan sesuaikan," ujarnya.

Pembangunan distrik halal rencananya akan selesai dalam waktu dua tahun. Sebelum dibangun pemerintah akan membuat miniatur Halal Park.

Sebelumnya Jokowi membuka miniatur Moslem District Destination, Halal Park yang akan menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air.

Jokowi berharap kehadiran Halal Park bisa memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Halal Park merupakan komitmen pemerintah untuk selalu melibatkan para pelaku bisnis terutama UMKM dalam memajukan ekonomi nasional saat ini dan di masa yang akan datang," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan Halal Park adalah embrio pembangunan halal distrik yang juga akan dibangun nantinya. Menurut dia akan dibangun kawasan itu sekitar 21 ribu meter persegi. "Nilai investasi bangunan itu Rp 250 miliar, akan dikerjakan," kata dia.

Kementerian BUMN yang ditunjuk Presiden sebagai koordinator pelaksana tugas pembangunan Halal Park menyatakan komitmennya untuk mengawal dan mendukung pembangunan Halal Park.

Proses pembangunan diawali melalui pembukaan Miniatur Halal Park yang berlokasi di JI. Pintu Satu Senayan, Area Gelora Bung Karno (samping Basketball Hall). Miniatur Halal Park merupakan Iangkah awaI sebelum Halal Park yang sebenarnya akan dibuka dua tahun yang akan datang.

Saat ini, Miniatur Halal Park menyediakan beragam tenant fesyen serta makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Sebagai koordinator pelaksana Halal Park, Kementerian BUMN berkontribusi menyediakan produk-produk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dari beberapa perusahaan BUMN yang terdiri dari produk fesyen dan makanan minuman. Halal Park akan menjadi ekosistem para pelaku bisnis yang bergerak pada industri gaya hidup haIaI dari hulu ke hilir yang tidak hanya sebatas pada bidang bisnis fesyen dan makanan dan minuman, tetapi juga bidang lain seperti pariwisata, pendidikan, dan keuangan.

Hal ini sejalan dengan potensi Indonesia yang diprediksi akan menjadi Top 10 ekonomi terbesar di dunia pada 2030. Berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia telah dinobatkan sebagai nomor 1 wisata halal bersaing dengan 130 negara Iainnya, termasuk Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei dan negara Iainnya. Hal ini menjadikan industri gaya hidup halal sebagai angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.