IMF Sebut Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Begini Proyeksi BRI

Rabu, 10 April 2019 14:57 WIB

Foto aerial pembangunan proyek jalur layang MRT di Kawasan Fatmawati, Jakarta, 2 Januari 2018. Menurut data PT MRT Jakarta, proyek pembangunan infrastruktur MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI mencapai 90 persen. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Proyeksi Dana Moneter Internasional atau IMF soal pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 yang dipangkas dinilai tak serta merta berdampak ke Indonesia. Ekonom PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, Anton Hendranata memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bakal begitu terpengaruh.

Baca: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

Baru-baru ini, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2019 sebesar 0,2 persen dari angka yang dikeluarkan pada Januari lalu menjadi 3,3 persen. "Yang menggerakkan perekonomian Indonesia, sebagian besar adalah permintaan domestik," ujar Anton di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 10 April 2019. Ia menyebut pengaruh itu mungkin saja ada, namun tidak sebesar negara yang terekspos perdagangan internasional.

Anton yakin dengan pertumbuhan ekonomi Tanah Air lantaran Indonesia masih memiliki momen pemilihan presiden. Selain itu, inflasi di dalam negeri juga cukup terjaga di angka rendah. Sehingga, konsumsi rumah tangga diperkirakan masih cukup kuat mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Jadi kalau kita mau tumbuh sedikit lebih baik ketimbang 2018 masih ada ruang untuk itu," ujar Anton. Tahun lalu, Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17 persen.

Advertising
Advertising

Yang terpenting, Anton menyebut pemerintah perlu menjaga daya beli masyarakat. "Pemerintah cukup menyadari itu, makanya daya beli untuk masyarakat menengah ke bawah terus dijaga, bansosnya lumayan besar di 2019," kata dia.

Adapun inflasi pada tahun ini, menurut Anton, akan relatif aman. Terlebih dengan harga minyak dunia yang tidak setinggi tahun lalu. Kondisi itu juga didukung dengan nilai tukar rupiah yang relatif stabil pada 2019. "kalau pun melemah itu sedikit lah dan tidak begitu mengganggu buat produsen," tutur dia.

Sebelumnya, IMF memperkirakan ekonomi global pada 2019 ini hanya akan mampu tumbuh 3,3 persen. Bahkan, IMF memperingatkan pertumbuhan ekonomi global pada 2019 ini bisa lebih lamban jika dibandingkan dengan hasil proyeksi mereka.

"Kemungkinan revisi proyeksi pertumbuhan akan turun lagi karena risiko tetap condong ke pelemahan," menurut laporan IMF dalam pernyataan mereka seperti dikutip Reuters, Rabu, 10 April 2019.

Peringatan itu didasarkan ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina yang sampai saat ini belum menemui titik temu. Selain itu, peringatan juga dikeluarkan terkait Brexit dan kondisi ekonomi di Uni Eropa.

IMF menyatakan pertumbuhan ekonomi Eropa saat ini sudah melambat dan secara substansial menyumbang banyak pelemahan dalam perkiraan penurunan pertumbuhan global. Prospek pertumbuhan Eropa kemungkinan semakin suram karena Jerman saat ini dilanda masalah dengan kinerja ekspor, belanja konsumen dan penjualan mobil.

Kinerja tiga komponen penopang pertumbuhan ekonomi Jerman tersebut belakangan ini melemah. Agar proyeksi tersebut tidak menjadi kenyataan, IMF meminta sejumlah negara mengambil kebijakan.

Baca: Sri Mulyani Sebut Saran IMF Kurangi Utang Tak Relevan dengan RI

Untuk Jerman, IMF meminta agar mereka segera mengeluarkan kebijakan stimulus fiskal agar pertumbuhan ekonomi mereka tetap terjaga. Sementara itu, untuk Uni Eropa, IMF meminta kepada mereka untuk terus merangsang ekonomi regional supaya bisa tetap tumbuh.

BISNIS

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

10 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

10 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

20 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya