TEMPO.CO, Jakarta - HUT Kementerian BUMN akhirnya diputuskan diundur, setelah sempat menjadi heboh di jagad maya lewat tagar #HUT21BUMNSetelahPilpres. Perayaan HUT Kementerian BUMN yang ke-21 itu diundur karena bersamaan dengan kampanye Pemilu 2019.
Baca: Said Didu Sebut Ada Kampanye Terselubung Jokowi di HUT BUMN
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, memastikan perayaan HUT Kementerian BUMN diundur. Kini, pihaknya tengah mengurus tanggal dan tempat untuk acara tersebut.
“Kami belum memastikan lokasi yang baru untuk acara itu, apakah tetap di Monas atau dialihkan ke tempat yang lain,” ujarnya seperti dikutip dari Antara pada Rabu 10 April 2019.
Puncak acara HUT Kementerian BUMN yang semula dijadwalkan tanggal 13 April 2019 di Monas, bakal diundur menjadi 14 April 2019 atau 20 April 2019. Kabarnya, tempat acara juga akan diubah dari Monas menjadi Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sebelumnya, acara HUT Kementerian BUMN ini sempat diduga sebagai kampanye terselubung oleh eks Sekretaris Kementerian BUMN periode 2005-2010 Said Didu di akun Twitternya. Said mengenang saat pilpres tahun 2009, komisaris dan juga karyawan BUMN yang tidak netral akan diberhentikan. Namun kini nyatanya menurut Said, karyawan BUMN lebih memilih menjadi penikmat jabatan daripada menyelamatkan BUMN.
“Saya gagal mendidik yunior2 saya di @KemenBUMN yg saat ini sdh jadi pjbt tinggi di BUMN untuk menjadi benteng intervensi non korporasi dan menjaga netralitas BUMN,” tulisnya melalui akun Twitternya, Selasa 9 April 2019.
Menanggapi tudingan ini, Ketua forum Humas BUMN, Rohan Hafas, mengatakan isu ini dimunculkan oleh pihak-pihak yang panik karena pemilu akan berlangsung dalam waktu yang tidak lama lagi. “Jadi intinya, kami cuma ingin berulang tahun, tapi kayanya ada orang bekas petinggi BUMN yang sakit hati karena baru dicopot dari jabatannya secara mendadak," kata Rohan dalam keterangannya kepada Tempo, Selasa 9 April 2019.