Ekonom Sebut Kartu Pra Kerja Jokowi Tambah Pengangguran

Selasa, 9 April 2019 19:18 WIB

Calon Presiden inkumben nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi menunjukkan kartu Pra Kerja saat berpidato dalam kampanye terbuka di Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 26 Maret 2019. kampanye ini dihadiri ribuan pendukung, parpol pengusung, dan para ulama. ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Kartu pra kerja yang diperkenalkan oleh calon presiden nomor 01 Joko Widodo menuai kritik. Ekonom dari Center of Reform on Economics alias Core Indonesia Akhmad Akbar Susamto menyebut kartu sakti itu berpeluang meningkatkan angka pengangguran di Indonesia.

Simak juga: Berkampanye di Ngawi, Jokowi Kenalkan Tiga Kartu Sakti

"Saya menduga ketika ada tawaran itu maka jumlah pengangguran akan meningkat," ujar dia dalam diskusi media menjelang debat capres kelima di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa, 9 April 2019.

Akbar mengatakan saat ini persoalan tenaga kerja di Indonesia bukan hanya para pekerja yang kehilangan pekerjaan maupun para lulusan anyar yang butuh kerja. Persoalan utama Indonesia, menurut dia, adalah tingginya pekerja sektor informal yang ingin kerja di sektor formal.

Sehingga ketika ada gagasan kartu pra kerja, Akbar mempertanyakan posisi para pekerja informal. Ia memperkirakan akan banyak dari mereka yang akhirnya mengaku menganggur dan ingin ikut program tersebut. "Mereka yang sudah bekerja di sektor informal akan memilih untuk mendaftar dan mengaku pengangguran. Kan lumayan."

Sebelumnya, Jokowi mengatakan kartu pra kerja dikeluarkan untuk mendukung generasi muda Indonesia agar memiliki peluang masuk ke dunia industri dan dunia kerja. Jokowi menyebut itu adalah investasi yang dilakukan pemerintah.

Dengan memegang kartu pra kerja, para lulusan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, hingga akademi, yang ingin masuk ke dunia kerja akan dilatih terlebih dahulu. Pelatihan itu bisa dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri. "Setelah pegang kartu ini, kalau sudah training kok belum dapat kesempatan kerja, ini akan ada insentif honor," tutur Jokowi.

Atas rencana itu, Akbar mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam menerapkan. Apalagi berdasarkan studinya pada penerapan di negara maju, program serupa itu tidak berkorelasi positif dengan kecenderungan orang untuk bekerja. Ia mengatakan program itu membikin orang tidak bekerja.

"Apakah mereka jadi malas? Bukan. Tapi mereka menjadi hak memilih-milih pekerjaan. Jadi kalau pekerjaannya kurang bagus dia akan memilih untuk ikut program tersebut," ujar Akbar.

Sebelumnya, program kartu sakti Jokowi juga disentil oleh calon presiden nomor urut 02 dalam kampanye akbar beberapa hari lalu. Prabowo menyindir program Jokowi yang berjanji untuk membagi-bagikan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Pra Kerja. Menjawab kartu-kartu ini, Prabowo mengatakan, "Bung, kita butuh pekerjaan. Bukan kartu."

Prabowo juga meniru gerak-gerik politikus saat berpidato. Dia mengatakan elit seolah-olah mengabarkan telah menurunkan kemiskinan. "Ya benar kemiskinan menurun. Tapi menurun dari kakek ke cucu," ujar dia.

CAESAR AKBAR | RYAN DWIKY ANGGRIAWAN

Berita terkait

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

1 menit lalu

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sikap Ganjar yang memilih berada di luar pemerintahan baru Prabowo-Gibran adalah cerminan sikap partainya.

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 menit lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

1 jam lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

1 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Ganjar Pranowo Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pranowo memilih menjadi oposisi pemerintahan Prabowo guna menegakkan mekanisme pemeriksaan dan keseimbangan terhadap kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

2 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

10 jam lalu

Alasan Muhaimin Sebut PKB Tunggu hingga 20 Oktober Soal Peluang Gabung Koalisi Prabowo

Muhaimin Iskandar mengatakan Prabowo menerima masukan dari PKB untuk menjadi agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

12 jam lalu

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

Prabowo mengatakan misi pertahanan adalah misi yang sangat menentukan.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

13 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya