TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arif Budimanta menyampaikan bahwa kartu yang dikeluarkan Jokowi dapat membuat Indonesia terbebas dari kemiskinan. Ucapan Arief itu itu merespons calon presiden Prabowo Subianto yang menyindir program Jokowi yang berjanji untuk membagi-bagikan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Pra-Kerja.
Simak juga: Berkampanye di Ngawi, Jokowi Kenalkan Tiga Kartu Sakti
"Justru dengan adanya program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Program Sembako Murah, Kartu Pra Kerja, itu adalah operasionalisasi dari mandat konstitusi untuk menjadikan Indonesia adil makmur dan terbebas dari kemiskinan," kata Arif Budimanta saat dihubungi, Ahad, 7 April 2019.
Arif mengatakan sejak 2015 angka kemiskinan menunujukkan tren turun. Menurut dia, kemiskinan, angka gini ratio, dan angka pengangguran memang tidak bisa otomatis turun. "Melainkan karena intervensi kebijakan yang benar. Kita pernah tumbuh di atas 5 persen, bahkan di atas 6 persen, tetapi ketimpangan meningkat," ujar dia.
Arif mengatakan, pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen saat ini merupakan suatu capaian yang perlu diapresiasi. "Karena untuk tumbuh sebesar itu diperlukan perencanaan dan penggorganisasian yang baik," kata dia.
Sebelumnya, Prabowo menyindir program lawannya dalam pilpres 2019, Jokowi yang berjanji untuk membagi-bagikan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Pra-Kerja. Menjawab kartu-kartu ini, Prabowo mengatakan, "Bung, kita butuh pekerjaan. Bukan kartu."
Baca: Pidato Prabowo di Kampanye Akbar: Sindir Jokowi - Listrik Turun
Hal itu Prabowo sampaikan saat berorasi di hadapan para pendukungnya dalam kampanye akbar pasangan 02 di Stadion utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, hari ini.
Prabowo juga meniru gerak-gerik politisi saat berpidato. Dia mengatakan elit seolah-olah mengabarkan telah menurunkan kemiskinan. "Ya benar kemiskinan menurun. Tapi menurun dari kakek ke cucu," ujar dia.
RYAN DWIKY ANGGRIAWAN