Susi Pudjiastuti: Penenggelaman Kapal Asing Didahului Lobi Dubes

Selasa, 9 April 2019 12:46 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi pembicara kunci dalam talkshow bertajuk Semangat Memperkuat Budaya Maritim untuk Bela Negara Generasi Milenial di Universitas Sahid Jakarta, Selasa, 9 April 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memastikan upaya pemerintah memberantas warga asing pencuri ikan ilegal dengan cara menenggelamkan kapal tak sembarangan. Menurut dia, Kementerian telah mengupayakan terjalinnya komunikasi dengan duta-duta besar negara asing untuk melalukan lobi.

Baca juga: Jadi Menteri KKP Tinggal 6 Bulan, Susi: Saya Titip Laut

"Dari sisi diplomasi, saya sudah panggil dubes-dubes. Saya bilang, yang harus Anda lakukan adalah stop illegal fishing," ujar Susi saat menjadi pembicara kunci dalam talkshow bertajuk Semangat Memperkuat Budaya Maritim untuk Bela Negara Generasi Milenial di Universitas Sahid Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 9 April 2019.

Lobi ini dilakukan pada 2015. Susi mengatakan perjumpaan dengan para dubes dilakukan untuk membincangkan soal sikap tegas pemerintah terhadap tindak pencurian ikan dan rencana penenggelaman kapal. Upaya itu ia sebut sebagai langkah elegan.

Menurut dia, tak ada satu pun pihak yang protes dengan kebijakan Kementerian kala itu. Bahkan, para dubes menyatakan dukungannya kepada pemerintah Indonesia untuk mengetatkan penjagaan wilayah maritim.

Bersamaan dengan itu, pemerintah membentuk Satgas 115 untuk memantau adanya tindak pencurian dan penangkapan ikan secara ilegal. Satgas dibentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2015 dan mulai berjalan pada Oktober tahun itu. Dalam operasinya, Satgas melakukan penegakan hukum di empat wilayah operasi di perairan Tanah Air.

Pembentukan satgas dan upaya lobi terhadap dubes dilakukan lantaran Kementerian sulit menjaga wilayah maritim Indonesia yang begitu luas. Susi menggambarkan, 71 persen wilayah Indonesia terdiri atas laut, sedangkan 29 persennya merupakan wilayah daratan.

Setelah dua upaya itu digencarkan, Susi mengatakan saat ini pihaknya telah menenggelamkan 488 kapal. Penenggalaman kapal berdampak pada kemajuan di bidang maritim. Misalnya, jumlah stok sumber daya ikan meningkat drastis.

Ia merinci, stok ikan bertambah dari 6,52 juta ton pada 2011 menjadi 12,54 juta ton pada 2016. Sedangkan pada 2017 telah di atas 13 juta ton. Sementara itu, konsumsi ikan baik dari 37 kilogram per kapita menjadi 50 kilogram per kapita.

Indonesia saat ini juga disebut telah menjadi pemasok ikan tuna terbesar secara global. "Neraca perdagangan kota juga nomor satu di Asia Tenggara," ucap Susi Pudjiastuti.

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

19 hari lalu

KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

KKP menduga kapal Cina ilegal itu masih berada di perairan sekitar Laut Aru.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

41 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

42 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

42 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

TNI AL Gagalkan Aksi Perompak di Atas Kapal Asing di Selat Malaka

2 Maret 2024

TNI AL Gagalkan Aksi Perompak di Atas Kapal Asing di Selat Malaka

Prajurit TNI AL berhasil menggagalkan aksi perompak hendak mencuri di atas kapal niaga berbendera Bahamas MV African Halcyon di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya