TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bakal segera mengakhiri jabatan politisnya sebagai menteri dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Jika tidak terjadi perombakan kabinet, Susi akan merampungkan tugas sebagai menteri pada 20 Oktober mendatang.
Baca: Kapal Lelangan Jatuh ke Pemilik Lama, Jaksa Agung: Tidak Masalah
Menjelang masa tugasnya berakhir, Susi memiliki harapan khusus. Ia berpesan supaya masyarakat menjaga keutuhan laut dan tidak melenakannya sebagai aset kekayaan negara.
"Saya titipkan ke Anda semua. Tetap jaga laut kita untuk masa depan bangsa. Anda adalah bagian dari laut," ujar Susi saat menjadi pembicara dalam diskusi terbuka bertajuk 'Indonesia yang Bersih, Aman, dan Nyaman untuk Berwisata' di Hall B, Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu sore, 6 April 2019.
Susi mengatakan, selama menjabat sebagai menteri lebih-kurang 4,5 tahun, Kementeriannya telah mencatatkan sejumlah prestasi. Ia mengklaim, kebijakannya soal penenggelaman kapal pencuri ikan berimbas pada meningkatnya neraca perdagangan hasil laut.
Indonesia, ujar Susi, juga berhasil menjadi pemasok tuna terbesar di dunia. Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2019, Indonesia saat ini berhasil menyumbang 16 persen produksi ikan tuna secara global. Adapun nilai tangkapan per tahun mencapai US$ 5 miliar.
Selain itu, prestasi lain yang ditunjukkan Susi adalah meningkatnya stok ikan dari tahun ke tahun. Pada 2014, stok ikan hanya berkisar 7 juta ton. Pada 2016, angka itu naik menjadi 12,5 juta ton dan pada 2017 menjadi 13 juta ton. Sementara itu, konsumsi ikan juga tercatat naik. Dari 36 kilogram per kapita per tahun pada 2016, kini menjadi 50 kilogram per kapita per tahun.
BACA: Kenapa Luhut Desak Susi Pudjiastuti Revisi Aturan Benih Lobster?
Meski demikian, Susi menyatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Saat ini, misalnya, penangkapan ikan secara ilegal masih marak terjadi. "Penangkapan ikan dengan bom juga masih banyak. Lalu pemerataan pendapatan nelayan (juga belum)," ujar Susi.
Susi mengimbuhkan, setelah lepas jabatan menteri kelak, ia memastikan dirinya masih akan tetap konsentrasi pada laut. Salah satunya lewat komunitas pecinta laut. Saat ini, ia menjadi pembina komunitas Pandu Laut Nusantara. Komunitas itu dibangun bersama sejumlah aktivis dan selebritas.