Cadangan Devisa Naik, Rupiah Melemah ke Rp 14.167 per Dolar AS

Senin, 8 April 2019 17:30 WIB

Petugas menghitung rupiah di VIP kawasan Cikini, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Kurs rupiah menguat ke posisi Rp 13.947 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu, 6 Februari 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini meskipun cadangan devisa Indonesia bertambah dan di tengah pelemahan indeks dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah terdepresiasi 0,24 persen atau turun 35 poin menjadi Rp 14.167 per dolar AS.

Baca: Rupiah Menguat di Kuartal Pertama, Bagaimana Berikutnya?

"Tampaknya pelemahan kali ini didorong oleh investor yang menjauhi mata uang berisiko, termasuk rupiah, di tengah kabar buruk dari kisruh geopolitik Libya, ketidakpastian Brexit, serta kekhawatiran adanya krisis finansial dari Italia," ujar Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal, Senin, 8 April 2019. Ia juga mengatakan bahwa kabar baik terkait dengan penambahan cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret belum mampu mendorong naik laju rupiah.

Cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar US$ 124,54 miliar pada akhir Maret 2019, atau naik US$ 1,27 miliar dibandingkan dengan Februari 2019 sebesar US$ 123,27 miliar. Indeks dolar AS yang melemah akibat data ketenagakerjaan AS juga belum menjadi katalis positif bagi pergerakan rupiah.

Data perubahan tenaga kerja AS di luar sektor pertanian untuk Maret 2019 adalah sebesar 196 ribu orang atau di atas proyeksi pasar sebesar 172 ribu orang. Namun, tenaga kerja pada sektor manufaktur menunjukkan koreksi sehingga memperkuat sinyal perlambatan ekonomi dalam negeri.

Advertising
Advertising

Pada saat yang sama data rata-rata pendapatan per jam AS secara month on month(mom) dirilis sebesar 0,1 persen di bawah ekspetasi pasar sebesar 0,3 persen. Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan enam mata uang mayor bergerak melemah 0,16 persen menjadi 97,239.

Faisyal memprediksi rupiah akan bergerak cenderung melemah terbatas seiring dengan pasar yang menanti notulen rapat FOMC untuk Maret 2019. Rupiah diperkirakan bergerak pada level Rp 14.080 per dolar AS hingga Rp 14.225 per dolar AS.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim juga mengatakan bahwa ketidakpastian Brexit masih menjadi katalis negatif rupiah. Perdana Menteri Inggris Theresa May telah meminta perpanjangan Brexit hingga 30 Juni 2019, yang semula dijadwalkan pada 12 April 2019. Namun, permintaan perpanjangan waktu tersebut diragukan oleh Perancis dan Belanda.

Sementara itu, Uni Eropa akan memutuskan keputusan perpanjangan waktu tersebut pada Rabu mendatang. "Harapannya adalah UE akan menawarkan semacam perpanjangan, paling tidak untuk menghindari Brexit tanpa kesepakatan yang akan sangat mengganggu ekonomi Irlandia," ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resmi.

Baca: Perry Warjiyo: Sejak 2018 Dunia Tak Ramah, Termasuk ke Indonesia

Oleh karena itu, Ibrahim memprediksi kurs rupiah kembali melemah. Rupiah bakal terdepresiasi ke level Rp 14.115 per dolar AS hingga Rp 14.200 per dolar AS.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

6 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

6 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya