Prabowo Sebut Ibu Pertiwi Diperkosa, Luhut: Pertumbuhan Bagus

Senin, 8 April 2019 15:54 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebutkan saat ini perekonomian terpuruk ditanggapi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca: Prabowo Kritik Pertumbuhan Ekonomi, Luhut: Kok Kasar Gitu

Prabowo Subianto kemarin mengatakan bahwa negara Indonesia saat ini sedang dalam kondisi terpuruk dan mengibaratkannya dengan kondisi ibu pertiwi. Pernyataan ini disampaikan Prabowo di hadapan ribuan pendukungnya di stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad, 7 April 2019.

"Saya berdiri di sini karena saya berpandangan bahwa negara kita sedang sakit saudara-saudara sekalian. Ibu pertiwi sedang diperkosa, saudara-saudara sekalian. Kekayaan kita diambil terus. Hak-hak rakyat diinjek-injek," kata Prabowo dalam orasinya di kampanye akbar tersebut.

Menteri Luhut membantah mengenai kondisi saat ini yang sedang tidak baik. "Pertumbuhan bagus semua, mulai dari ekonomi dan sebagainya. Jadi kalau ada orang yang bilang negeri kita diperkosa, mungkin diperkosa sama dia," kata Luhut di Telkom Landmark Tower, Jakarta Selatan, Senin 8 April 2019.

Advertising
Advertising

Luhut menuturkan, penyataan tersebut tidak tepat. Apalagi jika menilik indikator ekonomi saat ini yang terus membaik. Ia menyebut mengenai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sekitar US$ 1,1 triliun dan inflasi yang berada di kisaran 3 persen sebagai salah satu bukti bahwa Indonesia dalam kondisi yang baik.

Tak hanya soal pertumbuhan ekonomi, Luhut juga menyebut tingkat kemiskinan yang sempat menurun di angka satu digit di bawah 10 persen. Bahkan dia juga menyinggung mengenai banyaknya perusahaan start up atau rintisan yang berada di level unicorn dari Indonesia. Hal ini salah satunya karena adanya dukungan dari infrastruktur sehingga mampu mendorong keseimbangan harga.

Kendati demikian, Luhut mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi nasional memang cenderung menurun sejak 2009. Namun, penurunan ini lebih banyak disebabkan karena adanya penurunan harga komoditas.

Baca: Prabowo Sebut Pelabuhan Dijual ke Asing, Menhub: Salah Besar!

"Jadi kami buat ini terus membaik yaa," ucap Luhut. "Suka tidak suka, jadi kalau ada yang bilang negara kita susah, (susah) di mananya? Pertumbuhan ekonomi tumbuh di tengah kondisi yang lagi nggak bagus."

RYAN DWIKI A

Berita terkait

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

10 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

10 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

11 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

11 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

14 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

15 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

15 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya