Laporan The Economist : Jokowi Diprediksi Menang, Tapi ...

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Minggu, 7 April 2019 15:27 WIB

Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi berjalan di hadapan ribuan pendukungnya saat kampanye akbar di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu, 6 April 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan The Economist Intelligence Unit, salah satu unit dari majalah The Economist memprediksi bahwa calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi bakal menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) 17 April 2019 mendatang. Dengan kemenangannya, maka Jokowi akan memastikan bahwa reformasi iklim usaha akan ia lanjutkan pada lima tahun kedua, meski diperkirakan tidak berubah drastis.

Baca: Pidato Prabowo di Kampanye Akbar: Sindir Jokowi - Listrik Turun

"Kami mengantisipasi jika Jokowi menang, maka deregulasi untuk perbaikan iklim bisnis akan terjadi sedikit demi sedikit dan pembukaan untuk investasi asing dilakukan secara gradual. Big Bang reformasi terdengar elusif," tulis laporan The Economist Intelligence Unit yang dikutip Ahad, 7 April 2019.

The Economist Intelligence Unit memprediksi Jokowi menang dalam Pilpres 2019 mengalahkan Prabowo karena beberapa hal. Pertama, banyaknya dukungan dari partai dan juga legislator yang ada di baliknya.

Faktor kedua yang mendukung kemenangannya adalah bukti keberhasilan Jokowi dalammenjaga kondisi ekonomi makro serta peningkatan pada bidang kesehatan dan edukasi. Ketiga, Jokowi juga dinilai berhasil mengubah secara gradual kondisi infrastruktur nasional. "Keberhasilan ini bakal membantu Jokowi untuk memenangkan pemilihan presiden," tulis laporan tersebut.

Simak: The Economist Prediksi Jokowi Menang Pilpres Berkat 3 Faktor

Advertising
Advertising

Analis The Economist Intelligence Unit Anwita Basu menilai setelah menang, Jokowi dipastikan bakal melanjutkan reformasi di sektor bisnis selama lima tahun ke depan. Namun demikian, usaha Jokowi untuk menggarap pemilih Islam yang konservatif juga membawa risiko bagi kepemimpinanya ke depan.

Selain itu, kegagalan Jokowi dalam mereformasi kondisi HAM di Indonesia juga membawa konsekuensi kepada kepemimpinanya. "Pemilih muda yang berhaluan liberal dan juga kaum minoritas adat tidak lagi banyak mendukungnya seperti pada 2014," kata Anwita.

Sebaliknya, jika Prabowo Subianto justru menang dalam pemilihan ini, diperkirakan bakal memberikan tantangan bagi para pebisnis asing yang bakal menanamkan investasinya. Bahkan, kondisi stabilitas fiskal diprediksi bakal teracam dengan kebijakan Prabowo yang menyatakan bakal memotong pajak.

"Resep kebijakan yang disampaikan Prabowo bisa mengancam kondisi stabilitas makro ekonomi nasional dan pendekatanya pada kebijakan proteksionis bisa membahayakan investor asing," kata Anwita.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

19 menit lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

51 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

53 menit lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

53 menit lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

13 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

15 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

16 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

16 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

17 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

23 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya