Jelang Puasa, Harga Bawang Mulai Membumbung

Kamis, 4 April 2019 10:55 WIB

Stok Gula dan Bawang Merah Rentan Defisit

TEMPO. CO, Jakarta - Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur, berkoordinasi dengan Bulog Subdivisi Regional III Cianjur bersiap menggelar operasi pasar terkait melonjaknya harga bawang merah dan bawang putih di sejumlah pasar tradisional di wilayahnya.

Baca juga: BI Prediksi Inflasi Maret Capai 0,1 Persen, Ini Alasannya

"Dari hasil pantauan di sejumlah pasar, harga bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan yang cukup signifikan," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur, Yana Kamaludin, di Cianjur, Kamis 4 April 2019.

Kenaikan harga dua komoditas itu, terang Yana, akibat minimnya pasokan yang disebabkan gagal panen karena terdampak banjir. "Kalau harga terus mengalami kenaikan, kami akan melakukan koordinasi bersama Bulog untuk untuk mengelar operasi pasar," tutur dia.

Sementara itu, pantauan Tempo, harga komoditas bawang merah dan bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur melonjak hingga 100 persen.
Eli Khasanah, 38 tahun, pedagang sayuran di Pasar Induk Cianjur, mengatakan, saat ini harga bawang merah mencapai Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, harga komoditas tersebut berkisar Rp 20 ribu per kilogram.

"Kenaikan harga sudah terjadi sejak satu pekan lalu. Naiknya harga itu akibat minimnya pasokan komoditas dari daerah pemasok seperti Brebes, Jawa Tengah," ujar Eli. Tidak hanya bawang merah, bawang putih impor pun mengalami kenaikan menjadi sekitar Rp 30 ribu per kilogram dari semula Rp 18 ribu per kilogram.

Di ibukota, pantauan Tempo di Pasar Jombang, Tangerang Selatan dan Pasar Palmerah, Jakarta Barat, juga terjadi kenaikan harga bawang merah selama sepekan ini. Harga bervariasi dari Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Salah satu pedagang di Pasar Palmerah, Dewi, mengatakan bahwa kenaikan harga bawang merah ini terjadi seminggu terakhir. Dikutip dari laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, Selasa, lonjakan tertinggi dialami di provinsi DKI Jakarta dan Papua. Kedua provinsi mengalami peningkatan harga bawang merah menyentuh harga Rp 50 ribu dan Rp 51 ribu.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Maret menunjukkan bahwa kenaikan harga bawang merah telah menyumbang peningkatan angka inflasi. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa kenaikan harga bawang merah memberikan andil terhadap kenaikan inflasi di kelompok bahan makanan sebesar 0,06 persen. "Inflasi pada Maret 0,11 persen, penyebab utamanya adalah bawang merah, bawang putih, dan tarif angkutan udara," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin 1 April 2019.

Harga bawang putih, bawang merah, dan cabai mengalami kenaikan di tengah penurunan harga sejumlah komoditas bahan makanan. "Kalau dilihat memang karena ada cuaca, untuk bawang putih memang produksi kita kurang bagus karena cuaca," kata Suhariyanto, kemarin.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara memprediksi gangguan produksi ini akan berlanjut hingga akhir Lebaran. Artinya lonjakan harga sangat mungkin terjadi karena adanya faktor musiman. Pemerintah disarankan menjaga pasokan bahan makanan yang mengalami gangguan produksi. Selain itu, pemerintah juga diharapkan terus mengawasi rantai pasokan untuk menghindari spekulan yang manfaatkan situasi kenaikan harga.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian, Musdalifah Mahmud, mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan yang tak terkendali, pemerintah terus mendorong pasokan bawang ke masyarakat. "Untuk mengendalikan harga bawang putih, kami menugaskan Bulog untuk impor 100 ribu ton, kalau bawang merah dengan mengatur redistribusi dari wilayah produsen ke konsumen," tutur dia.
Sejak bulan lalu, pemerintah telah menugaskan Bulog untuk mengimpor bawang putih menjelang Ramadan 2019 mencapai 100 ribu ton. Kebijakan impor ini dilakukan sebagai upaya menekan harga bawang putih yang harganya mencapai Rp 45 ribu per kilogram. Pemerintah berharap angka itu bisa turun menjadi Rp 25 ribu per kilogram.
Namun, impor bawang putih belum bisa dilakukan karena izinnya belum keluar dari Kementerian Perdagangan. Musdalifah mengatakan prosesnya masih terus berjalan. Ia juga menilai penundaan tersebut bukan jadi persoalan yang serius karena stok masih terjaga. "Stok masih tersedia cukup. Kami akan lakukan penambahan supply dengan mendorong stok bawang putih masuk," kata Musdalifah.

EKO WAHYUDI | LARISSA HUDI

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya