Menteri Pariwisata Janjikan Kawal Langsung KEK di Jawa Barat

Selasa, 2 April 2019 17:41 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata , Arief Yahya, serta para pemain film "Dilan 1991" melakukan peletakan batu pertama Sudut Dilan di area Gor Saparua, Bandung, Minggu, 24 Februari 2019.

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Pariwisata Arief Yahya menjanjikan akan mengawal sendiri pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK di Jawa Barat. ”Saya janji akan kawal sendiri. Saya sudah instruksikan untuk hari ini juga membentuk Tim Khusus yang ketuanya adalah Menpar untuk KEK Pariwisata di Menpar, baru maju di Kemenko Perekonomian,” kata dia setelah berbicara di forum Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau RKPD 2020 di Bandung, Selasa, 2 April 2019.

BACA: Di Sela Musrenbang, Ridwan Kamil Rayakan HUT Menteri Pariwisata

Arief membenarkan ada dua usulan KEK di Jawa Barat yang sempat dijanjikannya akan tembus di bulan Maret tahun ini yakni usulan KEK di Cikidang Sukabumi, dan Pangandaran. Dia menjanjikan itu pad November 2018 di forum Musrenbang penyusunan RPJMD Jawa Barat 2018-2023. “Kalau itu yang saya janjikan adalah semua persyaratan. Ternyata semua persyaratan secara administrasi sudah terpenuhi,” kata dia.

Setelah semua persyaratan tuntas, dari pengalamannya dibutuhkan waktu paling cepat 3 bulan hingga mendapat pengukuhan sebagai KEK dari pemerintah. Rata-rata pengurusan persyaratan hingga penetapan KEK lewat Peraturan Pemerintah itu membutuhkan waktu 6 bulan. Arief memperkirakan, pada September 2019 nanti Jawa Barat akan memiliki KEK pertama.

BACA: Menteri Pariwisata Targetkan 1 Juta Wisatawan ke Tanjung Lesung

Advertising
Advertising

“Setelah semua persyaratan paling cepat 3 bulan, tapi saya tidak berani, 6 bulan sajalah. Anggap saja mulai di Maret ini, 6 bulan lagi dapat (pengukuhan). Kemarin saya ngurus di Sulut itu 3 bulan saya minta semua persyaratan sudah selesai, bulan Maret, tetapi di Sulut saya percepat saya lebih yakin Juni akan dapat,” kata Arief.

Menurut Arief, kemungkinan yang pertama hadir di Jawa Barat adalah KEK Cikidang dengan luas areal 353 hektare setara luasan Pulau Nusa Penida di Bali. “Saya janjikan tahun ini Jawa Barat punya KEK yang pertama, mungkin Cikidang dulu karena sudah ada dua industri di situ yakni pariwisata dan pendidikan tinggi. Sekarang untuk Pangandaran itu pariwisata dan kemaritiman,” kata dia.

Arief mengaku, dirinya tidak hanya akan mengawal Cikidang dan Pangandaran , tapi lima usulan KEK lainnya di Jawa Barat. Lima usulan KEK baru tersebut adalah Aerocity Kertajati di Majalengka, Patimban di Subang, Walini di Bandung Barat, pulau-pulau pesisir Kabupaten Cirebon, serta Jatigede di Sumedang. “Semua yang tujuh yang kita usulkan untuk Jawa Barat, nanti saya kawal sendiri,” kata dia.

Arief mengatakan, ratusan hektare lahan pemerintah di masing-masing wilayah bisa menjadi modal pengusulan KEK. “Bisa gak tanah pemerintah? Jawabannya bisa. Jatigede itu sebagiannya lahan Perhutani, tanahnya 309 hektare itu 100 persen tanah Perhutani. Badan otorita Danau Toba itu 603 hektare, 100 persen tanahnya milik Kementerian LHK. Tidak ada masalah dengan tanah pemerintah, malah lebih mudah. Kita tidak perlu membelinya, kalau pemerintah tinggal dipindahkan ke pemerintah,” kata dia.

Aerocity Bandara Kertajati di Majalengka misalnya sudah diproyeksikan memiliki lahan ribuan hektare, lalu lahan pemerintah untuk Pelabuhan Patimban sebagiannya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan wisata, seta Walini yang akan menjadi salah satu TOD kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dia mengaku ngotot mengusulkan KEK pariwisata hadir di Jawa Barat karena potensi provinsi tersebut. “Saya sangat ingin Jawa Barat memiliki Kawasan Ekonomi Khusus karena saya sangat yakin provinsi pariwisata itu adalah Jawa Barat,” kata Arief.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, visi provinsi Jawa Barat dalam kepemimpinannya menjadikan pariwisata sebagai lokomotif penggerak perekonomian. Tahun anggaran 2020 ini diklaimnya baru bisa sepenuhnya dikelolanya mulai dari perencanaan sampai eksekusi.

“Mudah-mudahan goal dulu yang Pangandaran dan (Cikidang) Sukabumi nanti mengakselerasi ini. Kalau ini terjadi, saya yakin pertumbuhan (ekonomi) yang sekarang 5,6 persen bisa jauh lebih cepat karena investasi datang membelanjakan modal dan menghasilkan lapangan kerja yang luar biasa, sambil urusan-urusan dasar seperti pendidikan, kesehatan , perlindungan golongan ekonomi lemah tetap kita lakukan,” kata dia, Selasa, 2 April 2019.

Ridwan Kamil mengatakan, dari dua usulan KEK yang sudah masuk tersebut, satu di antaranya diakuinya sempat ditolak berkasnya oleh pemerintah yakni usulan di Pangandaran. “Bayi pertama selalu butuh penyesuaian, setelah nanti lulus, Insya Allah yang lainya lebih sudah. Kan yang meng-aprove bukan kami, tapi dari lintas kementerian. Salah satu syaratnya tidak bisa 100 persen full pariwisata, harus ada tambahan. Ya sudah. Kalau Pangandaran kemaritiman, maka 80 persen pariwisata maka 20 persennya tentang industri teknologi kemaritiman,” kata dia.

Baca berita tentang Menteri Pariwisata lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

4 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

5 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

1 hari lalu

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

2 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

3 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

4 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya