Rugi Rp 6,2 Triliun, Saham Perusahaan Sandiaga Uno Malah Terkerek
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Kamis, 28 Maret 2019 12:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Saham perusahaan milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) menguat cukup signifikan pada perdagangan pagi ini, Kamis 28 Maret 2019. Kemarin, perusahaan investasi ini diberitakan mencatat rugi bersih senilai Rp 6,2 triliun sepanjang tahun 2018.
Baca juga: Soal Buyback Indosat, CEO: Investor Qatar Tak Ada Niat Menjual
Namun pagi ini, saham SRTG bergerak ke level Rp3.850 hingga pukul 10.53 WIB, naik 100 poin atau 2,67 persen dibandingkan harga penutupan hari sebelumnya. Namun, saham SRTG bukanlah saham yang likuid. Kenaikan harga tersebut baru terjadi sekitar pukul 10.15. Saham SRTG baru ditransaksikan sebanyak 4 kali hingga pukul 10.40 WIB senilai Rp10,78 juta dengan jumlah saham sebanyak 2.800 lembar.
Perusahaan investasi milik calon wakil presiden 02 ini kemarin diberitakan mengalami kerugian akibat turunnya harga saham sejumlah anak usaha yang dimiliki langsung oleh emiten dengan kode saham SRTG ini. Anak usaha tersebut yakni PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).
Seperti dikutip dari Bisnis.com, Selasa 26 Maret 2019, kerugian ini disebabkan oleh penurunan harga saham, sehingga kerugian yang diderita SRTG belum terealisasi.
Setelah dilaporkan mengalami kerugian Rp 6,2 triliun itu, kemarin saham SRTG ramai dibahas di jagad maya. Perusahaan dan saham Saratoga menjadi trending topik di Twitter dengan tagar #SaratogaDown.
Baca juga: Untung Buntung Pendukung Jokowi - Maruf dan Prabowo Sandiaga
Dalam keterangan pers resmi, manajemen SRTG mengungkapkan bahwa meskipun perseroan membukukan kerugian, tetapi kerugian tersebut belum terealisasi. Pasalnya, kerugian terjadi karena penurunan harga saham enak perusahaan SRTG di pasar modal.
Saratoga justru masih membukukan pendapatan yang terealisasi sebesar lebih dari Rp1,1 triliun, yang mana sekitar Rp900 miliar di antaranya berasal dari pendapatan dividen anak usaha.
BISNIS.COM