Rupiah Rebound dan Menguat ke Level Rp 14.166 per Dolar AS

Selasa, 26 Maret 2019 10:10 WIB

Seorang karyawan money changer menghitung uang kertas Rupiah, di Jakarta, 15 Desember 2014. Adek Berry/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah pada pagi hari ini menguat 19 poin atau 0,13 persen ke level Rp 14.166 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS turun 0,051 poin atau 0,05 persen ke posisi 96,515.

Baca: Kinerja Perbankan Indonesia Stabil Meski Kurs Rupiah Pasang Surut

Penguatan nilai tukar rupiah ini melanjutkan rebound saat pembukaan perdagangan hari ini, Selasa, 26 Maret 2019. Kurs rupiah dibuka terapresiasi 7 poin atau 0,05 persen di level Rp 14.178 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau lanjut melemah 0,054 poin atau 0,06 persen ke posisi 96.512. Hal ini terjadi setelah indeks dolar AS berakhir turun 0,085 poin di posisi 96,566 pada perdagangan Senin kemarin.

Sebelumnya Bank Indonesia menyatakan masih optimistis volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun ini akan menurun. Bahkan volatilitasnya bisa lebih rendah 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring kondisi global yang juga mulai kondusif.

Advertising
Advertising

Sebab, dari tiga faktor utama pendorong fluktuasi nilai tukar pada 2018, salah satunya mulai kondusif pada tahun ini, yakni yang terkait faktor kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed). Tahun lalu, ada tiga faktor utama volatilitas, yaitu kenaikan suku bunga The Fed, risk off di pasar keuangan global karena adanya perang dagang Cina-AS, dan ketidakpastian Brexit.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah menilai keputusan The Fed yang akan menahan bunga acuan pada tingkat 2,25 - 2,5 persen sepanjang tahun ini, membuat kondisi tekanan global mulai kondusif. "Karena dari tiga faktor ini, satu di antaranya sudah memberi arah yang jelas, tidak akan terlalu menekan rupiah. Seharusnya ini memberikan dukungan terhadap stabilitas rupiah," ujarnya, Sabtu pekan lalu.

Selain itu, kata Nanang, faktor domestik juga memberikan dukungan positif. Inflasi terjaga di 3 persen dan pertumbuhan ekonomi pun stabil di atas 5 persen. Sementara Current Account Deficit (CAD) yang sedang dan terus didorong untuk berada di angka 2,5 persen pada akhir tahun ini, melalui berbagai upaya oleh BI dan pemerintah.

Baca: Ekonom Ungkap Penyebab Rupiah Sulit Menguat Signifikan Tahun Ini

Jadi, menurut Nanang, dari sisi stabilitas kurs rupiah tahun ini diyakini akan lebih baik dari 2018. "Tapi kurs rupiah jangan dilihat dari hari ke hari, karena ditentukan supply demand. Jadi, bisa saja tiga hari menguat, satu hari melemah. Itu sebuah koreksi yang sehat. Tapi, secara fundamental stabilitas di 2019 lebih baik," ucapnya.

BISNIS

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

14 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

2 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya