Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Bantar Gebang Dijamin Tak Mencemari Lingkungan

Senin, 25 Maret 2019 18:15 WIB

Suasana peluncuran Pilot Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 25 Maret 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meluncurkan Pilot Project Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 25 Maret 2019. Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza memastikan bahwa pembangkit listrik ini tidak akan mencemari lingkungan sekitar pembangkit.

Baca juga: PLTSa Bantargebang Canggih, Ini Lima Fakta di Baliknya

"Ini jenis yang ramah lingkungan, jadi dia di bisa juga (dibangun) tengah perkotaan, karena dia dibungkus sehingga baunya tidak keluar, sampahnya tidak berceceran, gas buangannya tidak mencemari lingkungan, tidak mengganggu masyarakat, itu poin pentingnya," kata Hammam usai acara peluncuran di TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin.

Pembangkit listrik akhirnya selesai dibangun selama satu tahun sejak Maret 2018 dengan alokasi dana riset hingga Rp 98 miliar dan dana pembangunan Rp 88 miliar dari APBN. Pembangkit ini nantinya akan mengelola sampah sebanyak 100 ton per hari dan akan menghasilkan bonus listrik sebanyak 700 kilowatt per jam.

Menurut Hammam, ada tiga peralatan utama yang dimiliki PLTSa Bantar ini. Pertama yaitu bunker sebagai penampung sampah yang dilengkapi platform dan grab crane dan ruang bakar sistem reciprocating grate. Peralatan ini didesain untuk membakar sampah dengan suhu di atas 850 derajat Celsius sehingga pembentukan dioxin dan furan dapat diminimalisir.

Panas yang terbawa pada gas buang hasil pembakaran sampah kemudian digunakan untuk mengkonversi air dalam boiler menjadi uap untuk memutar turbin menghasilkan tenaga listrik. Kedua yaitu unit Pengendali Pencemaran Udara untuk membersihkan bahan berbahaya yang terbawa dalam gas buang, sehingga gas buang yang keluar memenuhi baku mutu yang ditetapkan.

Ketiga yaitu unit pre-treatment, untuk memilah sampah tertentu yang tidak diizinkan masuk ke PLTSa, seperti logam, kaca, batu, Limbah B3 dan juga sampah sampah yang berukuran besar. Sebab, kata Hammam, sampah-sampah di Indonesia dalam kondisi bercampur dan basah. Sehingga, PLTSa ini harus memastikan agar bahan-bahan terlarang tidak ikut dibakar.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ikut hadir dalam peresmian ini. Luhut tidak menutup kemungkinan akan ada kekurangan di sana sini dalam perjalanan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Bantar Gebang. Tapi menurut dia, pemerintah akan terus mengupayakan agar pembangkit ini tetap sesuai dengan aturan yang berlaku. "Mungkin saja nanti ada sedikit kurang, tapi sambil jalan kami perbaiki," ujarnya.

Berita terkait

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

58 menit lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

6 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

2 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

2 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

2 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

3 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

3 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya