Kinerja Perbankan Indonesia Stabil Meski Kurs Rupiah Pasang Surut

Minggu, 24 Maret 2019 20:31 WIB

Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama dengan Pemerintah Daerah, OJK, Perbankan, Lembaga Pemerintahan lainnya, masyarakat umum, dan pelaku usaha meluncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Atrium Hartono Mall, Sleman, DIY pada 29 Juli 2018.

TEMPO.CO, Yogyakarta -Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Ita Rulina mengungkapkan, sejumlah pihak asing merasa heran dengan kinerja perbankan Indonesia yang saat ini relatif stabil meski nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kerap pasang surut.

BACA: 2019, Pemerintah dan Perbankan Bersaing Bidik Dana Masyarakat

“Kami sempat ditanya dari pihak asing, kok bisa perbankan Indonesia oke saja walaupun rupiah mengalami volatilitas (bergejolak naik turun) ?” ujar Ita saat pelatihan wartawan ekonomi dan moneter Bank Indonesia di Yogyakarta, Sabtu 23 Maret 2019.

Pertanyaan itu mencuat mana kala pihak luar melihat misalnya pada kuartal IV tahun 2018 lalu nilai tukar rupiah sempat melemah hingga Rp 15.000 per dolar AS. Namun memasuki kuartal I 2019 ini nilai tukar rupiah sudah kembali stabil di angka Rp 14.100- Rp 14.200 per dolar AS.

BACA: Perbankan Dukung BI Bikin Standardisasi QR Code Payment

Advertising
Advertising

Ita menuturkan kondisi perbankan nasional saat ini memang sudah semakin kuat menghadapi gejolak nilai tukar. Kondisinya sudah tak seperti periode 20 tahun lalu saat dilanda krisis moneter. "Perbankan kita benar benar belajar dari pengalaman krisis moneter 1998 dan 2008 lalu," ujarnya.

Salah satu hal yang paling dipelajari perbankan tanah air dari krisis moneter yang pernah melanda itu yakni bagaimana menjaga agar kondisi kecukupan modalnya atau capital adequacy ratio (CAR) tidak sampai mengalami penurunan. "Jadi perbankan menjaga banget permodalannya (saat gejolak) supaya CAR nya tidak turun, ini pelajaran berharga dari krisis parah 1998 dan 2008," ujarnya.

Ita membeberkan data bank sentral mencatat, per Januari 2019 perbankan memiliki permodalan yang kuat. Rasio CAR yang relatif tinggi di level 23,12 persen, meningkat dibanding pada bulan Desember 2018 lalu.

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

13 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

2 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya