Jika UE Larang Sawit untuk Biofuel, Mendag Bersiap Bawa ke WTO

Selasa, 19 Maret 2019 16:46 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (dua dari kanan) bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito saat membuka pameran di Hari Konsumen Nasional di Lapangan Gasibu, Bandung, Selasa, 19 Maret 2019. BPKN

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pemerintah sudah mengumumkan keputusannya atas kebijakan diskriminatif Uni Eropa yang berencana melarang minyak kelapa sawit untuk bahan baku biofuel lewat European Union's Delegation Act untuk memprotesnya pada forum World Trade Organization (WTO).

Baca juga: Jika UE Larang Sawit untuk Biofuel, Apa Langkah Pemerintah?

“Statemen resmi dari pemerintah kemarin oleh Pak Menko Perekonomian,” kata dia di Bandung, Selasa, 19 Maret 2019.

Enggar mengatakan, pemerintah akan bersiap untuk mengadukan kebijakan yang tinggal menunggu pengesahan Parlemen Uni Eropa. “Satu tim pemerintah pergi untuk kemudian kita akan mengadukan ke WTO,” kata dia.

Enggar mengaku, Indonesia bisa membalas perlakuan Uni Eropa tersebut sembari membawa persoalan itu ke WTO, kendati dia tidak merincinya. “Satu proses ke WTO, dan ya kalau mereka melakukan hal yang seperti itu, kita bisa melakukan hal yang serupa,” kata dia.

Enggar mengatakan, pemerintah tengah bersiap untuk membawa masalah tersebut ke WTO. “Kita lihat perkembangannya. Yang pasti kita sengketakan dulu saja ke WTO,” akta dia.

Menurut Enggar, pemerintah masih mempersiapkan materi gugatan tersebut. “Baru kemarin keputusannya. Kita masih proses, masih harus sampaikan surat. Kemudian kita juga pakai pengacara untuk itu,” kata dia.

Enggar mengatakan, proses sengketa di WTO bisa memakan waktu tahunan. Indonesia masih punya waktu karena penerapan kebijakan tersebut baru 2030 nanti. Saat ini, posisi kebijakan itu masih berupa draf final, masih menunggu pengesahan Parlemen Uni Eropa. “Kita sudah mengantisipasi untuk itu,” kata dia.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Oke Nurwan mengatakan, pemerintah masih menunggu pengesahan European Union's Delegation Act oleh Parlemen Uni Eropa. Dia mengaku, draft final tersebut sudah diterima pemerintah dan kini masih dipelajari. “Kita menunggu Delegation Act yang pastinya seperti apa. Walaupun kita sudah tahu, tidak akan jauh berbeda dari apa yang sedang di usulkan. Kan ini belum official,” kata dia di Bandung.

Oke mengatakan, draft final tersebut tengah dipelajari untuk memastikan pasal-pasal yang akan diperkarakan. “Kita sedang pelajari sebetulnya, yang menyebutkan, yang diskriminasi pasal mana saja. Jadi posisinya sedang pendalaman. Kita sedang dalami, sehingga nanti niatnya menggugat ketika menurut pakar hukum atau law firm kita, oke,” kata dia.

Menurut Oke, jika disahkan, kebijakan tersebut baru berlaku pada 2030 nanti. Pemerintah Indonesia menilai kebijakan tersebut diskriminatif karena hanya ditujukan pada minyak sawit. “Terasa oleh kita ada unsur diskriminatif. Kenapa yang di face-off cuman palm-oil saja. Cuma kan bahasa di ketentuannya seperti apa, itu yang harus kita pelajari. Kenapa gak kedelai, kenapa gak rapeseed, kenapa gak sun-flower, kok palm oil?” kata dia.

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

16 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

19 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yakin harga bawang merah akan kembali normal dalam kurun waktu seminggu ke depan.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

3 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

3 hari lalu

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap latar belakang aturan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Daging Sapi Mencapai Rp 150 Ribu, Menteri Perdagangan: Padahal sudah Bebas Impor

17 hari lalu

Daging Sapi Mencapai Rp 150 Ribu, Menteri Perdagangan: Padahal sudah Bebas Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi harga daging sapi yang mencapai Rp 150.000 per kilogram pada H-1 Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Taktik Jokowi Melawan Larangan Ekspor Bijih Nikel oleh WTO

30 hari lalu

Ini Taktik Jokowi Melawan Larangan Ekspor Bijih Nikel oleh WTO

Jokowi akan menggunakan taktik mengulur-ulur waktu untuk melawan larangan hilirisasi nikel oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

30 hari lalu

Airlangga Sebut Penyerapan Dana Peremajaan Sawit Rakyat di Bawah 30 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Penyerapan Dana Peremajaan Sawit atau PSR masih rendah.

Baca Selengkapnya

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

30 hari lalu

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

30 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya