Lagi, Awak Mobil Tangki Pertamina yang di-PHK Tagih Janji Jokowi

Reporter

Antara

Senin, 18 Maret 2019 15:18 WIB

Sejumlah pekerja Awak Mobil Tanki (AMT) Pertamina melakukan aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 18 Maret 2019. Aksi ini merupakan lanjutan dari aksi yang pernah digelar pada Desember 2018 lalu dengan tuntutan yang sama yaitu penyelesaian upah lembur yang belum dibayarkan, pengangkatan kru AMT sebagai karyawan tetap dan pembatalan pemecatan sepihak. Dalam aksi kali ini para AMT membawa 2 buah mobil tanki sebagai bentuk protes. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT) Pertamina menagih janji Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait komitmennya yang akan segera menyelesaikan hak pegawai yang di PHK secara sepihak.

Baca: Mobil Tangki Pertamina Berisi Biosolar Dibajak di Ancol

"Kenapa kita bergerak, karena dari mulai 2017 selaku anak perusahaan BUMN mem-PHK kami, yang mayoritas semua pekerja berpuluh-puluh tahun. Mereka di PHK secara tidak manusiawi hanya melalui SMS tanpa ada hak-hak sedikitpun yang dibayarkan," ujar Humas SP-AMT Wadi Atmawijaya, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, permasalahan antara serikat pekerja awak mobil tangki dengan anak perusahaan Pertamina yakni PT Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petrofin sudah terjadi pada 2017 lalu.

Sebanyak 1.095 di-PHK secara sepihak tanpa ada proses pengganti uang pesangon. Beberapa upaya telah mereka lakukan seperti menggelar mediasi dengan Kemenaker, Kantor Staf Presiden (KSP), hingga bertemu langsung dengan presiden. Namun, kata dia, dari seluruh mediasi yang sempat dilakukan, tak ada titik temu di antara buruh dan perusahaan.

Terkait aksi pembajakan truk tangki milik Pertamina pada Senin, 18 Maret 2019, menurutnya hal ini merupakan buntut dari kekecewaan buruh. "Dasar dari itu, kami menagih komitmen Pak Presiden Jokowi pasca pertemuan. Beliau akan menyelesaikan secepatnya menyelesaikan, tapi penyelesaian tidak juga kunjung kita dapatkan," kata dia.

Advertising
Advertising

Adapun yang menjadi tuntutan mereka seperti pengangkatan karyawan tetap dan pembayaran uang lembur. Mereka juga meminta tidak dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak dan meminta uang pensiun. Usai adanya aksi pembajakan truk tangki, rencananya pada Rabu, 20 Maret 2019, awak mobil tangki bersama PT Pertamina Patra Niaga dan Elnusa Petrofin akan kembali menggelar mediasi penyelesaian tuntutan buruh.

Apabila dalam mediasi kembali menemui titik buntu, awak mobil tangki berjanji akan kembali menggelar aksi besar-besaran. "Jika hari Rabu tidak juga ada titik penyelesaian, pihak perusahaan tidak mau menyelesaikan, kami akan melakukan aksi yang di luar kemampuan, di luar kewajaran bahkan kami akan melakukan aksi-aksi kejutan lainnya," kata dia.

Sementara itu, Manager Coorporate PT Pertamina Patra Niaga Herman mengatakan awak mobil tangki berasal dari perusahaan pemborong pekerjaan pengangkutan yang bekerja sama dengan PT Pertamina Patra Niaga, yaitu PT Garda Utama Nasional, PT Ceria Utama Abadi, PT Absolute Service, PT Prima Perkasa Mandiri, PT Ardina Prima, dan PT Cahaya Andika Tamara.

"Mereka adalah pekerja vendor dari Pertamina Patra Niaga, ada beberapa vendor. Saat ini mereka tidak bekerja eks pekerja vendor," kata dia.

Menurut dia, permasalahan yang menjadi tuntutan buruh masih dalam tahap negosiasi. Saat ini, kata dia, PT Pertamina Patra Niaga masih mengkaji proposal tuntutan yang diajukan buruh.

"Kami sedang menggodok proposal artinya sudah menerima proposal mereka kemudian kita godok apakah proposal mereka bisa kita tindak lanjut atau tidak," kata dia.

Usai mengagendakan pertemuan pada Rabu mendatang, massa buruh kemudian membubarkan diri yang sejak dari pagi berunjuk rasa di halaman depan Monas.

ANTARA

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

4 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

5 jam lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

6 jam lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

10 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

15 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

17 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

17 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya