TKN Jokowi - Ma'ruf Jelaskan Beda KIP Kuliah dengan Bidik Misi

Reporter

Caesar Akbar

Jumat, 15 Maret 2019 03:48 WIB

Presiden Jokowi memilih di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu, 13 Maret 2019. Pasar ikan itu mengusung konsep pasar ikan yang higienis dan modern. ANTARA

TEMPO.Co, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin menyebut program Kartu Indonesia Pintar Kuliah berbeda dengan beasiswa Bidik Misi yang selama ini telah berjalan.

Baca juga:
Jokowi Perkenalkan KIP Kuliah, Prabowo Pilih Sempurnakan Program SBY

"Jika Program Bidik Misi hanya diperuntukkan bagi para mahasiswa yang berpretasi, maka KIP kuliah diperuntukkan bagi anak-anak lulusan SMA dan SMK yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah penerima PKH (Program Keluarga Harapan) yang ingin melanjutkan kuliah," kata juru bicara TKN Jokowi - Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, melalui pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 14 Maret 2019.

Kata Ace, Program KIP kuliah merupakan kelanjutan dari Program Kartu Indonesia Pintar yang telah dilaksanakan pada era Jokowi untuk pelajar dengan wajib belajar 9 tahun. Bila terpilih lagi, ujar dia, Jokowi bakal menambahkan dengan pemberian bantuan pembiayaan untuk yang melanjutkan ke bangku kuliah.

"Program ini jelas merupakan terobosan baru agar rakyat Indonesia dapat menyelesaikan pendidikan tingginya tanpa harus dibebani dengan biaya kuliah," tutur dia.

Dengan demikian, Ace mengatakan tidak ada halangan bagi siswa yang cerdas dan memiliki potensi untuk menyelesaikan kuliahnya hingga S1. "Kebijakan ini jelas mendorong agar sumber daya manusia Indonesia betul-betul unggul dan berdaya saing."

KIP Kuliah belakangan terus didengungkan oleh Jokowi. Jokowi mengatakan kartu itu bagian dari programnya kelak saat terpilih kembali.

Kartu KIP Kuliah diklaimnya akan memudahkan anak-anak muda dari keluarga kurang mampu mengecam pendidikan tinggi. Ia menceritakan pengalamannya menjadi anak orang yang tidak mampu. “Saya merasakan sendiri mau sekolah sulit, mau kuliah sulit.” Kartu itu, kata Jokowi, penting bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar bisa kuliah.

Ihwal program anyar ini, sejumlah kalangan menilai pemerintah sebaiknya memperbaiki program beasiswa yang sudah ada saat ini, yaitu Bidik Misi, daripada membuat program baru. "Saya pikir sebaiknya Bidik Misi itu bisa diperluas dan diefektifkan," ujar pengamat pendidikan dari Universitas Paramadina Muhammad Abduhzen.

Menurut dia, program yang telah berjalan beberapa tahun silam itu sebaiknya dievaluasi. Ketimbang, pemerintah terus mengeluarkan program dadakan dan banyak variasi. Malahan, ia menyebut masih ada alternatif lain untuk memperluas akses ke Perguruan Tinggi, misalnya dengan menurunkan tarif uang kuliah bagi mahasiswa.

"Semoga gagasan ini (KIP Kuliah) sudah melalui kajian dan memang ada kepentingan untuk memperluas akses ke perguruan tinggi, bukan sekadar untuk meningkatkan elektabilitas," ujar Abduhzen.

Guna meningkatkan kualitas beasiswa Bidik Misi, ia menyarankan adanya tim evaluator independen. Sehingga, pemerintah bisa mengetahui ketepatan dan efektifitas penyaluran beasiswa tersebut, baik dari segi tingkat ekonomi, hingga kemampuan akademik penerima.

Baca berita Jokowi lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

1 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

2 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

3 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

16 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

18 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

18 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya