Ekspor Furnitur dan Kerajinan Ditargetkan Capai US$ 2,9 Miliar
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rahma Tri
Senin, 11 Maret 2019 13:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia, Abdul Sobur mengatakan target ekspor furnitur atau mebel pada tahun ini sebesar US$2 miliar atau sekitar Rp 28,6 triliun (kurs Rp 14.300 per dolar AS).
Baca juga: KLHK Yakin Ekspor Produk Kayu Tembus USD 12 Miliar di 2018
"US$ 2 miliar itu juga nyaris tercapai beberapa tahun yang lalu, tapi ada beberapa perusahaan kita yang hengkang keluar yang jadi anggota HIMKI," kata Sobur saat ditemui di Jiexpo Kemayoran Jakarta, Senin, 11 Maret 2019. "Jadi turun US$ 300 juta dari target, menjadi US$ 1,7 miliar dan ada regulasi lain yang mungkin menghambat".
Abdul menjelaskan, hengkangnya pengusaha yang jadi bagian HIMKI itu, karena waktu itu di Jawa Timur UMR naik tinggi. Sedangkan, pada untuk ekspor kerajinan tahun ini ditargetkan US$ 900 juta. "Sebenarnya kalau sampai US$ 3 miliar itu luar biasa," ujar dia.
Indonesia International Furniture Expo atau Ifex 2019. Acara yang berlangsung dari 11 Maret hingga 14 Maret 2019, itu dibuka oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Airlangga berharap penjualan furnitur ekspor meningkat dalam acara Ifex 2019.
"Targetnya tahun ini dari penjualan pameran itu US$ 300 juta, kalau pameran ini kan business to business," kata Airlangga.
Airlangga mengatakan acara tersebut dihadiri oleh dua per tiga negara anggota PBB sebagai pembeli. Adapun dari 127 negara yang menjadi pembeli, dia yakin target penjualan sebesar US$ 300 juta, bisa tercapai. Sebanyak 500 pelaku usaha mengisi pameran tersebut.
Ketua HIMKI, Soenoto dalam kesempatan yang sama juga mengatakan, sebenarnya target ekspor nasional ke depan bisa mencapai US$5 miliar dolar per tahun. Soenoto mengatakan akan melakukan berbagai usaha untuk mencapai hal itu. "Salah satunya, pengembangan pasar melalui pangeran baik yang dilakukan di luar negeri maupun internasional yang dilakukan di dalam negeri," kata Soenoto.