Menteri Pariwisata: Harga Tiket Pesawat Jangan Naik Mendadak

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Senin, 4 Maret 2019 15:36 WIB

ilustrasi tiket pesawat (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta maskapai tidak menaikkan harga tiket pesawat secara mendadak agar permintaan di masyarakat tetap terjaga dan industri penerbangan tidak mengalami goncangan. Permintaan itu juga seusai dengan sikap dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terkait fenomena kenaikan tiket pesawat beberapa minggu terakhir.

Baca: Ombudsman Sebut 3 Sebab Jumlah Penumpang Pesawat ke Jawa Turun

Beberapa waktu lalu, kata Arief, maskapai sempat menaikkan harga tiket sangat tinggi dan mendadak, seperti tujuan Padang yang naik hingga 210 persen. Padahal, kata dia, kenaikan harga tiket sebesar 10 hingga 20 persen membuat permintaan tiket di masyarakat berpotensi ikut turun 20 persen. "Itu mengapa sekarang, puluhan rute ditutup, banyak yang komplain dan demo. Yang paling turun di Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta)," kata Arief dalam penandatanganan kerja sama dengan Tiket.com di SKYE Bar and Restaurant, Menara BCA, Jakarta Pusat, Senin, 4 Maret 2019.

Arief meminta kenaikan harga tiket pesawat tidak mengagetkan. "Kalau naik jangan mendadak dan besar. Boleh naik besar tapi secara bertahap, atau naik mendadak tapi kecil saja," kata dia.

Ihwal kenaikan harga tiket pesawat ini mulai mencuat ketika seorang netizen bernama Iskandar Zulkarnain berinisiatif membuat petisi online di laman Change.org, meminta penurunan harga. Dalam hitungan hari, petisi yang dibuat tanggal 20 Desember 2018 itu kemudian ditandatangani oleh puluhan ribu netizen dan menarik perhatian pemerintah.

Advertising
Advertising

Setelah melewati berbagai pembicaraan, pemerintah pun akhirnya turun tangan melakukan berbagai upaya menekan harga tiket karena ternyata cukup berpengaruh pada inflasi dan pariwisata. Akhirnya, pada 14 Februari 2019, maskapai Garuda Indonesia Group resmi mengumumkan penurunan harga tiket pesawat di seluruh rute penerbangan sebesar 20 persen.

Baca: Tiket Pesawat Garuda Jakarta - Padang Masih Dijual Rp 2 Juta

Dampak dari harga tiket yang telanjur naik itu, ditambah adanya kebijakan bagasi berbayar, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa sepanjang Januari 2019, jumlah penerbangan nasiional telah anjlok 16,07 persen (month-to-month/mtm) dan 12,55 persen (year-on-year/yoy). Bandara Soekarno Hatta menjadi yang paling terdampak dengan penurunan hingga 23,3 persen.

Berbagai upaya, kata Arief, memang telah dilakukan seperti meminta PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar pesawat alias avtur. Tapi dari pantauannya, Arief melihat harga tiket pesawat masih tetap tinggi. "Jadi sangat dihimbau kepada pemain-pemain maskapai ini, karena banyak yang terdampak," kata dia.

Berita terkait

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

1 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

7 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

8 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

9 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

11 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

11 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

12 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

12 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

12 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

13 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya