TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pengawas pelayanan publik, Ombudsman RI, menyampaikan temuan sementara terkait dampak kenaikan harga tiket pesawat dan kebijakan bagasi berbayar di beberapa maskapai penerbangan tanah air. Hasilnya, sejumlah penerbangan maupun jumlah penumpang pesawat dari Jakarta ke kota-kota besar di Jawa, maupun sebaliknya, mengalami penurunan.
Baca: Jumlah Penumpang Pesawat di Bandara Soetta Anjlok Paling Dalam
Komisioner Ombudsman RI Alvin Lie merinci, penerbangan PP (pulang pergi) tersebut di antaranya yaitu Jakarta - Surabaya, Surabaya - Semarang, Jakarta-Jogja, dan Jakarta-Solo. "Banyak penerbangan yang tidak dioperasikan," kata Alvin saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 2 Maret 2019.
Alvin mencontohkan bahwa sepanjang Februari 2019, rata-rata 70 penerbangan per hari tidak dioperasikan di Bandara Juanda di Surabaya, Jawa Timur. Dengan begitu, Ombudsman memperkirakan pertumbuhan jumlah penumpang sepanjang 2019 ini akan jauh lebih rendah dari rata-rata 10 tahun terakhir yang sekitar 10 persen per tahun.
Sebelum Ombudsman, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat, 1 Maret 2019 juga merilis data soal penurunan jumlah penerbangan domestik di beberapa bandara besar di Indonesia. Namun data yang disampaikan baru hingga Januari 2019, karena data total penerbangan Februari 2019 masih dirampungkan.
Sepanjang Januari 2019, BPS mencatat jumlah penerbangan domestik mengalami penurunan sebesar 16,07 persen (month-to-month/mtm) dan 12,55 persen (year-on-year/yoy). Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rustanti menyebut penurunan terjadi karena adanya kebijakan bagasi berbayar, pengaruh harga kenaikan tiket pesawat, dan nilai tukar dollar Amerika Serikat yang turun.
BPS juga mencatat pergerakan jumlah penumpang di enam bandara besar di Indonesia sepanjang Januari 2019. Hasilnya, penumpang di Bandara Soekarno Hatta turun hingga mencapai 23,3 persen, dari semula 1,8 juta pada Desember 2018 menjadi 1,4 juta pada Januari 2019.
Lalu diikuti oleh Bandara Juanda 12,7 persen, Bandara Ngurah Rai di Bali 9,8 persen, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan 6,5 persen. Tapi penumpang di Bandara Polonia dan Kualanamu di Sumatera Utara justru naik 9 persen.
Baca: Ke Surabaya Naik Pesawat atau Lewat Trans Jawa? Ini Hitungannya
Alvin menambahkan, penurunan jumlah penerbangan ini tak hanya diakibatkan oleh kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar, tapi juga karena keberadaan Tol Trans Jawa yang dioperasikan akhir Desember 2018. Di sisi lain, jumlah pengguna angkutan darat seperti bus dan kereta api, terutama untuk rute lintas jawa. "Penumpang darat naik, penumpang udara turun," ujar Alvin.