Ribuan pengemudi ojek dan taksi online dari Gojek, Grab, dan Bluebird berkumpul dalam acara Silaturrahmi Nasional bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Hall A Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Januari 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
TEMPO.CO, Jakarta - PT Astra International Tbk umumkan telah memberikan suntikan tahap pertama pendanaan seri F dengan investasi sebesar US$ 100 juta kepada Gojek atau senilai Rp 1,4 triliun dengan kurs Rp 14 ribu per dolar Amerika Serikat. Angka ini menyebabkan angka partisipasi Astra menjadi US$ 250 juta.
"Kami berharap kerja sama ini dapat membantu masyarakat luas masuk ke sektor ekonomi formal, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin 4 Maret 2019.
Prijiono juga menjelaskan Astra dan Gojek sepakat untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture). Pembentukan ini diharapkan bisa mendorong pengembangan bisnis ride hailing roda empat yang diharapkan dapat membantu meningkatkan ketersediaan layanan transportasi online pintu ke pintu bagi masyarakat.
Menurut Prijono, pembentukan perusahaan patungan dan partisipasi Astra dalam pendanaan seri F ini menunjukkan kepercayaan Astra kepada Gojek. Sekaligus wujud nyata dari eksplorasi kerja sama Astra untuk menciptakan sinergi dengan bisnis otomotif Astra.
Chief Executive Officer dan Founder Gojek Nadiem Makarim mengatakan, saat ini potensi perekonomian digital di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, harus dimaksimalkan para pelaku bisnis. Salah satunya dengan cara menggabungkan kekuatan pada masing-masing industri.
Nadiem menjelaskan kerja sama antara Astra di bidang otomotif dan Gojek di bidang teknologi ini diharapkan bisa membuka peluang bagi masyarakat untuk memiliki sumber penghasilan. "Harapannya bisa mampu untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Nadiem dalam keterangan tertulis yang sama.