Menteri Susi Pamer Tas Ganepo: Dilindas Mobil Bisa Balik Lagi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 1 Maret 2019 16:04 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menunjukkan tas Ganepo. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Susi Pudjiastuti gencar mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik. Sebabnya sampah plastik yang susah terurai, akan mencemari lautan.

Baca juga: Menteri Susi Resmikan Program S-2 Konservasi Laut di Unpad

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pun mengunggah alternatif tas belanja yang bisa digunakan sebagai pengganti plastik. Melalui akun twitternya @susipudjiastuti, Susi berfoto dengan menenteng tas anyam berbahan plastik bernama ganepo.

"Stop penggunaan Kantong kresek, atau plastik sekali pakai .. lihat betapa cantiknya tas Ganepo yg saya pakai. Harganya hanya rp 16.000.. tidak luntur dan sangat kuat .. dilindas mobil pun balik lagi," tulis Menteri Susi yang dikutip dari akun Twitternya, Rabu 27 Februari 2019.

Susi mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan ia sedang menenteng tas anyaman atau tas ganepo. Foto itu sebagai tanda dukungan ikut serta mengkampanyekan hemat kantong plastik.

Unggahan Susi Pudjiastuti menuai banyak komentar dari warganet. Pemilik akun Adrie Muhammad bertanya apakah produk tas ganepo produksi dalam negeri atau impor.

Advertising
Advertising

Pertanyaan itu dijawab Susi. "Plastiknya impor bekas tali2 garmen tekstil. Dibuang tidak terpakai.. bu Istiqomah dll membuat kerajinan tas2 ini."

Menteri Susi Pudjiastuti adalah salah satu tokoh yang sering mengkampanyekan bahaya sampah plastik. Akhir tahun lalu, dia mengingatkan bahwa penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong plastik sehari-hari. Sebabnya, jika tidak segera dihentikan plastik sekali pakai akan terus mencemari kondisi di darat maupun di laut.

"Plastik jelek seperti kantong plastik ini hancurnya 450 tahun. Kalau tidak segera dihentikan pada tahun 2030 jumlah sampah plastik akan lebih banyak daripada jumlah ikan," kata Susi saat mengelar konferensi pers mengenai Refleksi 2018 dan Outlook 2019, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin, 17 Desember 2018.

Susi menjelaskan saat ini jumlah sampah plastik telah mencapai angka 3,2 juta ton. Jumlah ini diperkirakan bertambah menjadi sekitar 30 juta ton pada 10 tahun mendatang. Jumlah tersebut, kata Susi, bisa melebihi jumlah ikan di lautan Indonesia yang telah mencapai 28 juta ton.

Susi juga mengatakan, jika terlalu banyak plastik yang ada tentu akan mencemari lingkungan. Tidak hanya di daratan tetapi juga di lautan. Untuk itu, menurut Susi, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai juga perlu dimulai dari individu masing-masing.

"Kita kurangi belanja mulai dari diri kita, kita suatu hari Indonesia punya mimpi tidak punya sampah lagi di laut," kata Menteri Susi.

DRC | DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

5 hari lalu

Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

14 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

23 hari lalu

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.

Baca Selengkapnya

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

29 hari lalu

Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

Dari total timbunan sampah plastik, ditaksir sekitar 14-16 persen itu berupa sachet dan pouch.

Baca Selengkapnya

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

31 hari lalu

Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

Sampah plastik mengancam kesehatan dan lingkungan. Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi berkampanye melalui program Green Ramadan.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

32 hari lalu

Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

Sampah plastik cenderung lebih banyak muncul di kawasan Ha Long Bay pada September hingga Mei, bertepatan dengan musim pariwisata.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

32 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

33 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

33 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

51 hari lalu

Atasi Sampah, Garut Bangun Jalan Aspal Plastik Sepanjang 50,2 Kilometer

Untuk mengurangi tumpukan sampah plastik kantong resek, Pemkab Garut bersama Chandra Asri membangun jalan berbahan aspal plastik sepanjang 50,2 km.

Baca Selengkapnya