Suku Bunga BI Sesuai Ekspektasi Pasar, Kenapa Rupiah Melemah?

Kamis, 21 Februari 2019 19:41 WIB

Gubernur BI Perry Warjiyo (dua dari kiri) bersama jajarannya memberikan keterangan kepada wartawan saat Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Rabu, 15 Agustus 2018. BI juga menaikkan suku bunga deposit facility 25 bps menjadi 4,75 persen dan suku bunga lending facility 25 bps menjadi 6,25 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah diperkirakan bakal bergerak melemah hingga Jumat, 22 Februari 2019. Kendati, langkah Bank Indonesia mempertahankan nilai suku bunga acuannya sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.

Simak: BI Pertahankan Suku Bunga, Ekonom: Positif Bagi Sektor Perbankan

Berdasarkan RTI Business hari ini, Kamis, 21 Februari 2019 pukul 19.13 WIB, kurs berada pada level Rp 14.063 per dolar Amerika Serikat. Angka itu melemah 0,16 persen ketimbang saat pembukaan, yaitu di level Rp 14.040 per dolar AS.

"Saya kira pergerakan rupiah hari ini tidak banyak dipengaruhi kebijakan Bank Indonesia, sebab pasar sudah memperkirakan kalau bank sentral akan menahan suku bunga, pergerakan rupiah lebih dipengaruhi faktor lain," ujar Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah kepada Tempo, Kamis, 21 Februari 2019.

Di samping itu, Piter melihat adanya faktor global, khususnya terkait keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit. "Ketidakpastian Brexit semakin mendorong investor untuk sementara melepas rupiah, apalagi melihat pelemahan mata uang Asia lainnya."

Advertising
Advertising

Rapat Dewan Gubernur atau RDG Bank Indonesia pada 20-21 Februari 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate atau BI7DRR sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Ekonom di Institute for Development of Economics and Finance Bhima Yudhistira menilai langkah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga sudah tepat. Sebab, langkah itu membuat imbal hasil instrumen berbasis bunga masih menarik.

"Imbas ke sentimen pasar juga positif karena sesuai ekspektasi pasar, dana asing masuk ke bursa saham hari ini sebesar Rp351 miliar," ujar Bhima. Imbasnya, bursa saham juga ditutup menguat 0.38 persen. Kendati demikian, ia memperkirakan rupiah masih bergerak melemah di kisaran Rp 14.050 hingga Rp 14.100 pada esok hari.

Bhima mengatakan pelemahan tipis rupiah lebih disebabkan oleh kekhawatiran Brexit, negosiasi perang dagang, dan meningkatnya preferensi investor untuk memegang aset yang aman, yaitu dolar. "Rupiah masih punya resiko melemah dalam jangka panjang selama defisit neraca transaksi berjalan melebar di kisaran 3 persen," ujar dia. "Itu menandakan secara struktural ada hantu yang menahan penguatan rupiah."

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

9 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

3 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya